7. Mereka Datang

2.4K 213 18
                                    

Joshua baru saja keluar dari kamar mandi, dia mengeringkan rambutnya dengan handuk, namun tiba-tiba dia terkesiap ketika melihat sosok perempuan sedang berdiri di dekat jendela.

"Siapa ya?" ujar Joshua kepada perempuan tersebut sedikit penasaran.

"OH.. LO MAU NGINTIP GUA YA! DOSA WEH NGINTIPIN GUA!"

"Tuh cewek masuk lewat mana ya? Lewat jendela kah?" gumam Joshua merasa bingung

"Gua foto aja deh, terus besok gua kasih ke yang lainnya." gumamnya kembali sambil meraba kantong celananya.

Dia mengambil foto dengan cara diam-diam dan perlahan.

Joshua menunduk melihat hasil fotonya dan dia merasa senang dengan hasil gambarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joshua menunduk melihat hasil fotonya dan dia merasa senang dengan hasil gambarnya.

"Gua emang cocok ya jadi fotografer." ujar Joshua membangga diri.

Angin terasa sangat dingin, padahal Joshua sama sekali belum menyalakan AC di kamarnya. Dia menatap kedepan dan dia tersentak karena perempuan tersebut berada di depannya. Rambut yang berlumuran darah, wajah yang hancur, terlihat lendir-lendir yang menjijikan. Matanya putih semua. Joshua membeku tak berkata sedikit pun. Dia susah bergerak, kringat dingin mulai bercucuran, dan Joshua mulai sulit untuk bernapas.

"M.. mba.. mba rambutnya panjang banget, ng..nggak di..potong?" tanya Joshua berusaha untuk membuat dirinya tenang.

Perempuan tersebut menggeram dan mulai memutarkan kepalanya. Joshua mulai bergetar dan tak berkedip sedikit pun. Perempuan tersebut mulai mengeluarkan suara tangisan dan kemudian suara lentingan orang tertawa.

Atas nama bapa, Putra dan Roh kudus...
Atas nama bapa, Putra dan Roh kudus...
Atas nama bapa, Putra dan Roh kudus...

Joshua terus berdo'a sambil memejamkan matanya. Setelah beberapa lama, suara itu sudah tak muncul lagi dan Joshua mulai membuka matanya. Saat dia membuka matanya, benar saja bahwa perempuan tersebut telah menghilang. Joshua mulai merasa lega dan dia pergi menuju tempat cermin. Dia merubah posisi rambutnya dan tiba-tiba dia tersentak kembali karena melihat sosok itu ada di belakangnya dengan jarak cukup jauh. Joshua melirik ke belakang dan ternyata tidak ada apapun, namun saat dia melihat ke cermin kembali dia melihat sosok itu tepat di belakangnya. Dia mulai sesak napas dan berusaha menggerakkan kakinya untuk menuju pintu kamar. Pintu telah terkunci dan dia berusaha untuk membuka pintu namun usahanya gagal. Dia terus mencoba menggedor-gedor pintu kamarnya supaya mendapatkan pertolongan, namun ternyata tak ada yang mendengarkan suaranya. Seluruh barang-barang miliknya mulai berjatuhan, suara pecahan pun terjadi. Tv datar di kamarnya mulai jatuh, Ac di kamarnya tiba-tiba jatuh, lemari pakaian, meja belajar, dan juga bingkai foto yang berada di meja maupun di tembok berjatuhan. Joshua mulai menjerit ketakutan, dia terus berdo'a.

"Ja..nga ganggu... aku...." suaranya sangat seram dan membuat Joshua semakin ketahukan.

Joshua sudah mulai lemas dan hampir pingsan, tiba-tiba pintu kamar terbuka dan ternyata ada kak Aryo yang baru saja datang ke kamarnya. Joshua tersenyum dan kemudian dia tergeletak di lantai. Kak Aryo mulai panik melihat adiknya yang tiba-tiba pingsan. Dia berteriak memanggil bi Sinta dan juga mang Dedi untuk membantu menolong Joshua. Joshua dibawa oleh kakaknya menuju kamar kak Aryo. Joshua di berikan minyak angin oleh kakaknya, kak Aryo merasa bingung dengan Joshua karena kamarnya sangat berantakan sekali. Kak Aryo menyuruh bi Sinta dan juga Bi susi untuk membersihkan kamar Joshua, sedangkan mang Dedi di suruh untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Death School [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang