13. RIP Kak Ardi

1.8K 164 10
                                    

Terlihat wajah kesedihan dari kaca spion Rafli, namun Rafli tetap diam dan fokus mengendarai motornya. Sesampai di rumah Maura, Maura hanya tersenyum kepada Rafli dan dia langsung masuk kedalam Rumah. Rafli melihat ada tukang batagor yang lewat dan dia membeli batagor dan membiarkan motornya terparkir di depan rumah Maura.

Maura melihat sekeliling Rumah sangat sepi, sepertinya bibi sedang keluar, mama sedang kumpul dengan teman arisannya, dan papah bekerja. Dia langsung pergi menghampiri kamar kak Ardi, tampak keraguan di dalam hatinya untuk bertanya tentang hal ini, namun dia tetap memaksakan dirinya untuk bertanya kepada kak Ardi supaya semua ini berakhir.

Saat dia membuka pintu kamar kak Ardi, tampak hal yang sangat mengerikan yaitu kak Ardi tergantung tepat dekat pintu kamarnya, Maura tersentak hebat, hatinya mulai merapuh, diapun menangis histeris.

"Kak Ardi!!!" teriak Maura sambil menangis.

Rafli yang masih berada di dekat Rumah Maura langsung melirik ke arah Rumah Maura saat mendengar teriakannya. Rafli langsung masuk kedalam Rumah Maura dan mencari sunber suaranya, dia terkejut saat menemukan kak Ardi yang terjantung di langit-langit kamarnya, Rafli langsung memeluk Maura dan berusaha membuatnya untuk tetap tenang.

"Ra, lo harus sabar ya," kata Rafli yang juga meneteskan air matanya.

"Kak Ardi meninggal Raf, kakak gua meninggal, kakak gua pergi," kata Maura sambil menangis histeris.

Rafli masih memeluk Maura yang sedang rapuh dengan erat, mereka tetap menyaksikan kak Ardi yang masih menggantung disana. Pucat dan kaku, itulah yang terlihat saat ini, kini Maura benar-benar kehilangan kakak yang sangat dia sayangi.

Bendera kuning lagi-lagi berkibar namun saat ini berkibar di depan rumah Maura, para tetangga, kerabat, dan keluarga juga turut datang untuk memberikan bela sungkawa mereka kepada keluarga Maura, mama Maura menangis histeris sambil memeluk jasad kak Ardi, sedangkan papah tetap menahan air matanya dan berusaha untuk tetap terlihat tegar.

Maura kini berada di dalam kamar kak Ardi, dia melamun sambil menangis, Dwi masuk kedalam kamar untuk menenangkan Maura, dia tau bahwa Maura yang terlihat kuat juga mudah rapuh jika orang yang dia sayangi pergi meninggalkannya. Dwi merasa iba dengan Maura, kakak yang benar-benar menyayanginya kini membiarkan Maura menyendiri tanpa saudara kandungnya.

Maura menangis sambil memeluk baju kesayangan kak Ardi, baju kesayangan kak Ardi itu adalah kado pertama yang Maura berikan kepada kakaknya sebagai hadiah ulang tahunnya.

Dwi duduk di sebelah Maura, dia mengelus pundak Maura sebagai isyarat bahwa dia harus tetap bersabar. Maura berjalan menuju laci meja kak Ardi untuk mencari foto milik kak Ardi, tiba-tiba dia menemukan sepucuk surat, Maura penasaran dan dia pun membuka surat itu. Isi surat yang sangat membuat Maura tersentak, surat itu ternyata tulisan kak Ardi, terdapat sebuah pesan dari kak Ardi.

Untuk, Maura adikku tersayang

Dek, kakak minta maaf jika kakak tidak pernah memberitahukan kepada kamu penyebab kakak membenci permainan ouija itu, kakak nggak mau kehilangan kamu, kakak nggak mau kamu pergi meninggalkan kakak, kakak nggak mau kamu menjadi korban seperti Egy, kakak nggak mau kehilangan orang yang sangat kakak sayangi.

Kakak tahu bahwa kamu pasti sudah memainkan permainan itu, percayalah bahwa permainan itu tidak akan berhenti membunuh dan hanya akan menyisakan kamu. Kejadian di masa lalu kini terulang lagi dan itu semua kamu lakukan dengan teman-teman kamu.

Kakak selalu mengingatkan 'jangan pernah mengundang kematian' tapi sepertinya rasa penasaran kamu lebih banyak daripada peringatan yang kakak berikan kepada kamu.

Teman-teman kakak udah banyak yang menjadi korban, mereka semua tewas di depan mata kakak, mereka semua terbunuh terutama Egy. Kakak selalu menyembunyikan ini karena kakak sangat trauma, kakak ketakutan, kakak takut akan terbunuh.

Permainan itu berbahaya, dan kamu harus menghadapi resiko itu, kamu harus kuat dan jangan sampai kamu bunuh diri seperti kakak saat ini, kakak tahu kamu adalah orang yang kuat.

Kakak sayang sama kamu,

Ardi Gunawan

Surat itu langsung di ambil Dwi dan dibaca olehnya, setelah Dwi membacanya dia langsung melipat surat itu dan meletakkannya di kantong celananya.

Sebuah jawaban namun tak seutuhnya, dia akan memberitahukan surat itu kepada teman-temannya.

Maura tak menyangka ternyata yang dia alami ini juga di alami oleh kakaknya sendiri, sekarang dia mulai ketakutan, dia takut teman-temannya akan terbunuh dan dia juga terbunuh, dia menyesal telah mengikuti rasa penasarannya hingga membuat mereka terjebak di suasana seperti ini.

Sudah ada banyak yang telah menjadi korbannya terutama Bagas dan juga kak Ardi, entah siapa yang akan menjadi korban selanjutnya. Maura lemas, dia terus memikirkan cara untuk menghentikan semua ini.

_________________________________________

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA DAN JUGA MENDUKUNG CERITA 'DEATH SCHOOL'

TERUS BACA 'DEATH SCHOOL' DAN JANGAN LUPA UNTUK VOTE, SHARE, DAN TINGGALKAN JEJAK DI READING LIST.

JIKA ADA YANG PERLU DI KOMEN, SILAHKAN BERKOMENTAR KARENA ITU SANGAT BERGUNA UNTUK SAYA.

JIKA KALIAN INGIN MEMPRAKTEKKAN PERMAINAN INI SILAHKAN, TAPI SEGALA SESUATU YANG TERJADI DENGAN KALIAN, SAYA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB!

NB: STORY INI HANYA DIBUAT OLEH @SYFTRI2001! DILARANG MENYALIN STORY INI! STORY INI SUDAH DILINDUNGI OLEH HAK CIPTA!

Terima kasih.

Salam,

Desi Syafitri

Death School [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang