Chapter 1. Rumah

7.5K 564 136
                                    


"Terima kasih Mrs. Lusi. Saya akan membawa anak saya pulang."

"Sama-sama Tuan Wang, semoga skors ini bisa membuat Yibo mengerti"

Wang Yibo mengumpat disana yang tentu hanya telinganya yang mendengar. Sementara mendecih ayahnya menyeret keluar manusia bernama Wang Yibo.

Yang diseret hanya memutar kepalanya jengah. Terlalu lelah tadi tangannya memukul teman sekelasnya. Ups, atau hanya musuh kecil bagi Yibo. Wang Yibo sudah bertekad jika sekali lagi anak itu berbicara macam-macam. Maka tuntas sudah ditangan seorang brandalan kecil seperti dia.

💚💚❤❤

D

i rumah yang sederhana Xiao Zhan melangkahkan kaki kurusnya masuk ke dalam. Di dapati seorang wanita parubaya namun masih terlihat cantik. Apalagi jika tersenyum. Guratan menua melintang di sekitar dahi dan tangannya. Ia ikut tersenyum.

"Mama, apa yang kau lakukan?" Xiao Zhan tidak ingin mengulangi ucapannya tentang 'jangan melakukan pekerjaan rumah' atau 'biarkan aku saja yang memasak' drama sepulang pria manis itu bekerja memang sering terjadi dan hanya senyuman getir yang wanita itu berikan.

"Kenapa anak mama baru pulang? Apa kau ada masalah?"

Xiao Zhan memapah mamanya keluar dari dapur, membawanya duduk di meja makan kosong.

"Err. Itu.. Tadi, emm"

Wanita itu bernama Vicky Zhou, tersenyum tulus untuk ke sekian kali. Ibunda tercinta Xiao Zhan. Ayahnya meninggal lama karena penyakit jantung sudah lama. Makanya ia yang memutuskan untuk mencari pekerjaan setelah sekolahnya lulus.

Ternyata susah sekali mencari pekerjaan hanya dengan kertas bernilai berbagai pelajaran itu. Itu, kertas yang disebut ijazah. Benar-benar tidak berguna sekali. Baiklah Xiao Zhan tidak lagi mau mengingat betapa terpuruknya sang ibu jika mendengar dia mengeluh.

"Anak Mama kenapa?" ibu mana yang tidak paham anaknya sendiri? Vicky saja menatap mata anak satu-satunya saja sudah tahu ada yang disembunyikan. Tapi enggan untuk bercerita. Polos pikir ibu itu.

"Hah, Xiao Zhan dipecat" anak itu mendekatkan kursinya lalu membenamkan dalam-dalam kepalanya ke perut sang ibu. Hangat, itu yang dirasakan.

"Lalu, kenapa kau pulang terlambat?"

"Maa~ aku hanya tidak ingin kau khawatir." Xiao Zhan dengan ciri khasnya memanja pada sang ibu.

"Ya sudah. Sekarang mandilah, Mama akan memasak untuk mu"

"Jangan! Biarkan Zhazhan saja ya? Ibu duduk di sini."

Wanita itu tersenyum kembali. Entah berapa kali dia lempar senyum meneduhkan itu. Membuat anaknya semangat untuk membuatkannya makan malam.

"Maafkan Mama sayang"
Dengan begitu meneteslah air mata yang dipendam wanita itu.

💚💚❤❤

A

ura hitam menyelimuti seorang pria tua. Cukup keras bantingan tangannya mengenai permukaan meja kayu tebal berporselin. Licin juga klimis. Sedang anak kecil berumur kurang lebih 15 tahun itu hanya mendecih sesekali mengorek kupingnya, congkak, enggan menatap sang ayah.

Brak!

"Kau dengar Wang Yibo! Berapa kali kau dipanggil ke ruangan konseling hanya karena berkelahi? Apa sebenarnya yang kau inginkan?"

"Aku ingin kau mati"

"Brengsek!" umpat sang ayah.

Ya sudah makanan setiap hari jika keduanya terlibat cekcok karena hal sepele. Yibo sendiri memiliki perangai buruk sejak kecil. Masa bodoh dengan sekitar. Ia hanya ingin.. Entahlah rasanya melihat ayahnya meledak-ledak adalah hal yang lucu, menjadi hiburan tersendiri untuknya. Masa remajanya bisa dikatakan suram.

/END/ My BABY Wang (Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang