Chapter 2. Emosional

4.5K 561 143
                                    

Ok, kalian menang... Silahkan dinikmati hidangannya.

.
.
.

Chapter 2

Ketiganya masih dalam keadaan tidak bergerak. Xiao Zhan masih terhenyak karena melihat adegan yang seharusnya tidak ia lihat.

Pertengkaran keluarga.

Bodoh sekali ia harus datang disaat yang tidak tepat. Baiklah otaknya sedang kacau. Bagaimana ia harus mencairkan suasana. Haruskah ia keluar sebentar dan menunggu perang? Atau ikut meramaikan keduanya agar semakin seru.

Pilihan kedua adalah yang paling konyol. Akhirnya Xiao Zhan tidak memilih keduanya. Ia tetap berdiri canggung menatap kedua manusia berbeda umur tersebut.

"Siapa kau?"

Baru tersadar, suara berat milik tuan rumah membangunkan Xiao Zhan dalam fantasinya mengubur diri dalam-dalam di tanah kuburan.

"Ak-akku.. Xiao Zhan, Tuan."

"Mau apa kau kemari?"

"Aku melampirkan surat lamaran pekerjaan dan semalam aku mendapatkan pesan dari Tuan Kim. Jika hari ini aku ada wawancara dengn Tuan Wang."

"Bangsat. Kau menyuruh lelaki itu untuk mengurusku?? Kau gila? Pria murahanmu saja tidak kuterima dan kau menyuruh pria itu?" emosi seorang Wang Yibo tidak terkontrol setelah mendengar penjelasan pemuda entahlah Yibo rasa pernah bertemu.

Daripada ia tidak terkendali, lebih baik Yibo meninggalkan kedua orang yang belum saling mengenal itu. Ia tidak habis pikir ayahnya akan menerima pria itu menjadi pengasuhnya.

Alasan kenapa Yibo mendatangi ayahnya di ruang tamu karena ia melihat brosur yang ia yakini jika itu dari akun resmi web perusahaan ayahnya. Sudah berapa orang yang kabur. Tidak tahan menjadi pengasuhnya.

Ia marah. Apa maksudnya? Apa ayahnya mengira Yibo itu anak kecil yang harus diasuh? Yang lebih membuat Yibo mendelik tajam adalah kenapa pria juga dilibatkan. Bukankah seorang wanita saja sudah cukup?

Pikirnya jika ayah satu anak itu memang sengaja menyukai pria. Dasar gay.

"Kalian memang sama saja." lanjut Yibo lugas sebelum menjauh.

Sang ayah, Wang Yizhou segera meminta maaf atas kejadian yang tidak seharusnya dilihat. Ia menggiring Xiao Zhan agar memasuki ruangan kerjanya.

Beberapa pertanyaan diberikan untuk mengevaluasi tamunya, seperti : pernah bekerja dimana. Lulusan sekolah apa. Bisa mengurus seseorangkah?

"Kau bisa mengendarai mobil?"

Ucapkan terima kasih untuk Yubin yang selalu memaksanya untuk mengendarai mobil dengan alasan ia malas membawa mobil dan harus Zhan yang mengantarnya memakai mobil dasar tuan muda.

"Iya. Tuan Wang"

"Memiliki Surat ijin mengemudi?"

Nah ini Zhan tidak punya. Ia pun menggeleng.

"Ya sudah itu gampang. Kau siap?"

Ha? Xiao Zhan bingung akhirnya iya saja agar cepat selesai.

"Bagus. Kau kuterima. Mulai sekarang kau yang menyiapkan keperluan Yibo."

"Ma-maksudnya?"

Yizhou terkekeh sebentar. "Iya, yang kau lihat beberapa menit lalu itu anakku. Berandalan sekolah yang sulit diatur. Aku menyerah untuk mengajarinya. Dia terlalu sulit kugapai karena keegoisanku."

Boleh Xiao Zhan mengganti otaknya? Ia tidak tahu permasalahannya. Hanya saja ia sedikit terkejut saat anak yang dimaksud adalah SEORANG ANAK YANG SUDAH SANGAT BESAR!!

/END/ My BABY Wang (Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang