Chapter 11. Pahit

2.7K 363 20
                                    

Mbw alur dipercepat sayang muehehehe

Wang Yibo mendesak tubuh itu semakin rapat tidak memperdulikan berontakan yang membabi buta padanya. Ia masih diselubungi dendam yang menyeruak.

Apalagi ditambah melihat pria manis di depannya, Xiao Zhan.

Semakin mengingatkan Yibo tentang kejadian 2 tahun lalu. Ibunya menangis sebelum meninggal karena seorang pria lain yang merusak hubungan keluarganya.

"Wanghikss.. Lepaskan aku. Kumohon" Xiao Zhan tidak berhenti begitu saja. Ia meraung meminta dilepaskan.

"Kau tau. Aku benar-benar membenci kalian!" bentak Yibo masih tidak terima jika ayahnya biang kerok.

Terdiam cukup sebenar lalu Yibo kembali menyerang leher Xiao Zhan. Menghujaninya dengan cupang. Tidak ada yang istimewa. Xiao Zhan hanya merasa dilecehkan sekarang. Cukup sulit menerima kenyataan jika dendam Yibo tidak akan bisa ia hilangkan. Xiao Zhan menangis hebat dibawah kungkungan pemuda cilik itu.

"Hiks... Hiks... Hiks." Xiao Zhan bergetar. Nafasnya sesak karena rasa sakit yang ditorehkan pada hati dan tubuhnya. Fisiknya menerima hujanan lecehan sementara hatinya tertusuk benda tidak kasat mata. Lebih perih ketika tangannya tergores pisau.

Wang Yibo bisa mendengar tangisan Xiao Zhan karena telinganya masih berguna. Kedua benda di samping kepalanya cukup tahu jika yang dibawah dominasi tubuhnya adalah tangisan kesedihan. Bukan, lebih kekecewaan yang benar-benar menyakitkan.

"X-xiao Zhan Gege."

"Kenapa berhenti? Kau bilang ingin merusakku. Silahkan!" mereka membeku dengan suasana yang tidak bisa dicerna. Yibo masih dalam mode menganalisa. "KENAPA? HA? KAU SUDAH PUAS?!"

Bruak!

Xiao Zhan tahu Yibo sedang lengah. Maka dari itu ia mendorong tubuh kekar anak itu dan berlari menjauh. Jangan lupakan bajunya yang sudah terkoyak. Ia bingung harus kemana. Ia meraih jaket yang terselempang di sofa di dalam kamar itu. Melirik sebentar Yibo yang masih membeku diatas ranjang.

"Aku membencimu!!" celetuk Zhan.

Lalu meninggalkan kamar itu. Kamar yang menjadi saksi bisu kebencian seorang pemuda manis padanya. Wang Yibo menyerah. Tubuhnya limbung begitu saja.

💚💚❤❤

Di ruangan ayahnya. Yibo masuk tanpa permisi. Berwajah datar melihat ayahnya.

"Aku mau pergi. Bayari sekolahku di luar negeri." kemarahan Wang Yibo muncul karena dia dibenci Zhan. Ia marah karena melampiaskan rasa bencinya pada Zhan. Ia marah kenapa hidupnya harus seperti ini.

Kali ini Yibo meminta haknya sebagai orang yang diberi tanggung jawab. Yibo masih enggan menyebutnya anak.

"Yibo. Maafkan ayah."

"Aku mau kau diam. Besok aku ingin pergi ke luar negeri. Siapkan semuanya. Dan selamat menikmati kehidupan kalian tanpa diriku." Yibo menahan dirinya agar tidak marah.

Kaca di kamarnya pecah!

Ia menabrakan kepalan tangannya disana. Segera Yibo memasukan semua barang-barangnya di koper. Jika dia tetap disini maka dia akan tetap merasakan sakit hati. Terlalu banyak kepedihan yang membuat mentalnya terganggu.

💚💚❤❤❤

Keesokan harinya, Jili melihat Yizhou tengah menatap halaman belakang. Pandangannya kosong. Seketika ia tidak sanggup melihat Yizhou menderita.

"Da Ge." panggil Jili, pria itu menoleh mendapati istrinya sedang manahan air mata di pelupuk.

"A-Li."

/END/ My BABY Wang (Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang