13. Zhan Ge, Maaf

3.3K 384 61
                                    

Yizhou mengalami ganguan dengan jiwanya. Dia sebenarnya hidup tapi jiwanya sudah mati. Jadi yang dilakukan hanya memandang, tidak melakukan apapun. Tidak lagi merasakan emosi. Benar-benar mayat hidup. Jili setiap mengunjungi hanya bisa menangis, orang yang dicintainya harus menderita karenanya.

"Yizhou. Makan dulu"

Pria itu diam. Intinya benar-benar hanya diam. Proses makannya itu karena otak yang secara reflek menerima rangsangan dari lidahnya untuk membantu gigi itu mengunyah dan menelan.

"Enakkan?"

Kosong

Yizhou yang dulu sering memuji masakannya sudah mati. Itu hanya raganya saja tinggal menunggu otaknya lelah aktif dan jantungnya lelah berdetak. Siapapun yang melihatnya akan merasa itu hal bodoh mengurus mayat hidup. Bunuh saja.

Jili mengalami depresi tapi ringan. Dia tidak mau meninggalkan Yizhou yang sendirian di dunia padahal jiwanya sudah di alam lain.

"Hiks hiks. Yizhou maafkan aku"

❤❤❤💚💚💚

Wang Yibo berniat mengunjungi pria bodoh itu. Dia ingin melihat sendiri kematian sang ayah.

Sebelumnya dia mampir membeli bunga, lalu ke makam ibunya. Setelah selesai dia pergi ke rumah sakit jiwa.

"Hai ayah" sapa anak itu dengan mengejek. Puas melihat ayahnya hanya memandang ke luar jendela.

"Bagaimana kabarmu? Masih ingin hidup atau mati?"

Pria itu tidak menjawab. Hanya menatap luar jendela. Duduk di ranjang.

Yibo sedikit terhenyak ketika melihat ayahnya benar-benar gila. Bukan, tapi dia mati. Hanya jasadnya yang hidup. Entah kenapa rasanya sangat membenci ini. Kenapa tidak langsung mati?

"Kenapa kau tidak mati saja menyusul ibuku?"

Yizhou bereaksi sedikit, lalu berjalan ke jendela. Ok Yibo mungkin belum sadar.

"Kenapa? Ingin loncat? Loncat saja. Dengan begitu kau bisa menebus dosamu pada ibuku. Kita impas."

Yizhou masih menatap ke luar jendela. Putih, bayangan neraka di depannya. Otaknya merespon untuk menggerakan tangannya meraih jendela yang tertutup itu.

"Yiz-"

Yibo menoleh mendapati ada Jili. Mereka sama-sama terkejut. Lalu jili melihat pria itu melangkahkan kakinya keluar jendela.

"YIZHOU!"

Yibo menarik atensinya dari jili lalu membalikan badan.

Tidak ada siapa-siapa.

Mata Wang Yibo memanas. Jantungnya bergetar karena tidak mungkin kan pria bodoh itu benar terjun?

Jili berlari ke arah jendela tanpa menghiraukan ada Yibo disana. Bahu Yibo ditabrak. Tubuhnya terhuyung ke belakang.

"Wang Yizhou!!" bibir Jili bergetar melihat tubuh pria itu mengenaskan.

Hilang sudah motivasi hidupnya. Dia hidup untuk melihat Yizhou sembuh. Tapi sekarang malah melihat banyak darah di bawah sana. Lantai 10 cukup bisa membuat orang kehilangan bentuk tubuhmya.

Tangisnya pecah,

"Wang Yibo.. Maafkan aku dan ayahmu ya" Jili menepuk bahu anak itu yang masih mematung.

Tentu saja shock. Yibo tidak menyangka jika ayahnya harus menuruti perkataannya. Bukankah dia tidak merespon orang?

Yibo menemui dokter setelah insiden itu.

/END/ My BABY Wang (Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang