Chapter 3. Toilet

4.5K 511 144
                                    

Xiao Zhan sudah resmi menjadi pengasuh Yibo. Ralat Tuan Muda Wang Yibo. Yang mana hari ini hari senin, Xiao Zhan segera berangkat di hari pertamanya. Tidak akan mengecawakan tuan mudanya yang nampak menyeramkan seperti psikopat.

"Semoga kepalaku utuh sampai aku pulang"
Zhan berjalan di trotoar sembari mengomel.

Karena Tuan mudanya sangat pagi sekali berangkat ke sekolah jadi Xiao Zhan juga berangkat lebih awal, jam 5 dia berangkat. Untung mamanya juga sudah bangun. Jadi mereka membersihkan rumah bersama.

"Permisi pak penjaga yang baik. Aku Xiao Zhan."
Pria manis itu memberi salam pada penjaga.

Sayangnya hanya wajah lempeng yang didapatnya. Sungguh Zhan ingin menggaruk bodyguard disana.

"Masuk saja. Tuan sudah menunggu"

Xiao Zhan hanya menatapnya datar. Memangnya mereka saja yang bisa. Xiao Zhan juga. Malah akan lebih culas Xiao Zhan daripada bodyguard disana. Mau tahu?  Lihat saja nanti.

Xiao Zhan berjalan menyusuri gedung besar yang dinamakan rumah. Zhan malah menyebutnya bukan rumah, tapi lapangan golf. Kakinya pegal karena berjalan menuju ruang tengah.

Gugup

Tenang.. Ambil napasmu Xiao Zhan. Kau cukup melayani bayi tua yang masih sekolah menengah pertama. Cukup sabar dahulu. Jika gaji pertamamu turun segera minta yang banyak dan kabur dari pekerjaan aneh ini.

Hahaahahah sungguh durjanah pikiran Xiao Zhan.

"Hai" sapa ramah Zhan pada anak berusia belasan tahun. Sebenarnya Xiao Zhan tidak yakin dengan umur anak itu karena sudah tidak pantas disebut bocah.

Memang sih, tinggi, lebih tinggi Xiao Zhan. Putih, lebih putih Xiao Zhan. Manis, lebih manis eh--Zhan tidak manis. Cantik lebih can-apa?

Xiao Zhan menggeleng. Tidak-tidak. Tidak ada yang manis tidak ada yang cantik. Xiao Zhan itu tampan setampan tampannya. Artis manapun terlewat.

"Apa kau menjadi gila?"

"Ha?"

Zhan mendengar tuannya berbicara. Dia yakin tuan kecilnya itu sedang bertanya padanya.

Yibo tidak yakin kali ini pelayan pribadinya lebih ahli dari yang sebelumnya. Buktinya saja sejak dia datang ke ruang tamu Yibo hanya melihat gelagat aneh. Pertama menyapa lalu termenung detik berikutnya tersenyum gila.

"Buatkan aku sarapan. 15 menit dari sekarang" Yibo memerintah mutlak. Tapi sepertinya yang harusnya sabar adalah Yibo karena pelayan 'bodoh'nya itu.

💚❤

Xiao Zhan bukannya tidak bisa memasak tapi bukannya 15 menit itu terlalu cepat? Memangnya Yibo mau makan angin?

"Kau berubah gila lalu tuli?"

Yibo berjalan ke arah meja makan dengan menggeret Xiao Zhan. Padahal pria manis itu belum melepas tas slempangnya.

"Kau tuli?"

"Ya?" netra seteduh embun itupun bergulir, menimang apa yang harus tangannya lakukan.

"Siapkan sandwich telur. Telurnya setengah matang. Ada selada dan jangan lupakan bawang."
Dirasa Wang Yibo sangat jelas memberikan kepingan katanya yang disusun sedemikian rupa menjadi kalimat perintah, dan Xiao Zhan hanya memandangnya bergeming.

"Ya?"

/ngapa jadi ngebug gini/ Zhan

"Buatkan aku atau aku iris telingamu!"

Xiao Zhan mengerjap lalu langsung membuat pesanan yang diinginkan tuan mudanya. Telurnya juga cantik karena warna kuningnya yang tidak terlalu matang.

/END/ My BABY Wang (Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang