Chapter 6. Hujan

3.2K 413 39
                                    

Xiao Zhan menyediakan susu yang diminta majikan kecilnya. Ia melihat Yibo sangat serius menatapi satu persatu gambar motor dengan berbagai macam. Zhan sendiri tidak tahu itu motor apa saja.

Ia masih berdiri di samping Yibo, lalu terbesit pertanyaannya tadi. "Yak," lirih Zhan. "Kenapa kau terlihat sangat tidak menyukai Nyonya?"

Lirik sebentar, Yibo sedikit muak dan kesal jika harus mendengar orang lain membahas pria itu di depannya. Yibo menutup majalahnya. Lalu fokus ke Zhan yang berdiri sambil memilin jemarinya di depan.

"Siapa yang kau panggil Nyonya?"

"Nyonya Kim Jili."

Sudah Ia duga Zhan akan membahas pria itu.
"Oh, Kenapa kau ingin tahu?"

Pasalnya Yibo amat tahu jika Zhan mempunyai rasa penasaran.

"Brengsek, Jawab saja apa susahnya."

"Kepo!" ujar Yibo enteng, lalu majalahnya di buka lagi. Susu di gelas ia minum setengah.

*Knowing Every Particular Object, it means you wana know everything. Hayo yang suka kepo urusan org lain hehe.

Ucapan Yibo yang itu membuat Zhan ingin melempar mug di depannya. Bisa juga anak kecil itu menyamakan skor perdebatan. Xiao Zhan memicingkan matanya begitu mendengar jawaban Yibo.

Lain halnya dengan si jahil yang terkekeh sebentar karena lucunya wajah sang pengasuh ketika kesal. Kemudian Yibo mendatarkan wajahnya ketika membahas seseorang yang begitu tidak disukainya.

"pria gay itu."

"Uwe! Memangnya kenapa kalau Gay?"

"Kenapa kau yang marah?"

"Oh iya ya."

"Hanya tidak suka. Wajahnya membuatku ingin membunuhnya."

"Dasar bocah! Sekolah yang benar, baru membunuh orang. Dasar sikopat."

"Ujianku selalu dapat yang tertinggi kenapa harus belajar lagi?"

"Ya sudah keluar saja dari sekolah."

"Itu rencanaku."

"Brengsek salah lawan bicara." kesal Zhan. Ia pun beranjak darisana. Niatnya berdamai dengan singa itu tapi malah dia kesal sendiri.

"Terserah!!"

(keinget bts tu, zhan mau diancem yibo ggra nyanyi gak jelas. wkwk aiyoo ya ya ya)

💚💚❤❤

Zhan memilih mendinginkan pikirannya di depan kolam. Sekarang sudah hampir sore. Ternyata dia sudah di tepi kolam dari tadi siang. Tidak ada yang mengganggunya. Aneh, biasanya si majikan kecilnya itu akan merengek.

Ponselnya tiba-tiba memecahkan heningnya suasana dengan ringtonnya.

Xiao Zhan mengangkatnya. Itu nomer tetangganya.

"Iya Bibi terima kasih."

Zhan menghela napasnya, menatap ke atas langit. Berdoa ketika rintik hujan mulai membasahi dahinya. Ia merindukan Babanya.

Sore itu ia meminta ijin pulang setelah waktu mengasuhnya selesai. Sejak siang terakhir percakapannya dengan Wang Yibo bocah itu tidak terlihat sama sekali. Mungkin menghabiskan waktunya dengan game di kamar.


💚❤💚❤

....

Dari kelihatannya Wang Yibo benar-benar membenci Jili. Sorot matanya saja sudah jelas menandakannya. Mungkin jika Zhan yang di posisinya, juga akan melakukan hal yang sama.

/END/ My BABY Wang (Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang