Kelahiran Pangeran{End}

4.4K 306 66
                                    

2 bulan kemudian...

Bulan ini kandungan Andin sudah menginjak sekitar 9 bulan. Ia pun semakin gencar dalam melatih diri untuk persiapan persalinan nanti. Karna aldebaran yang protektif ini sungguh sungguh bawel apalagi saat mendekati tanggal tanggal kelahiran, ia memangil miss Loly untuk melatih Andin dirumah. Dalam arti aldebaran menyewa secara khusus pelatih yoga terbaik ini.

Pagi yang cerah ini, Andin sedang bermain birthting ball atau biasa disebut dengan bola hamil atau juga gym ball. Untuk bermain bola hamil ini tidak diperlukan pelatih, ibu hamil juga dapat melakukan nya sambil bermain main biasa. Di sebuah halaman belakang ini, Andin tentunya tidak sendiri. Ia di temani oleh suami tercintanya, ya aldebaran seorang suami dan ayah yang sangat siaga. Bahkan sudah 1 Minggu ia tidak masuk kantor hanya untuk mewaspadai keadaan istrinya, bukan berarti kurang percaya pada orang orang rumah. Hanya saja rasa nya sangat percuma datang ke kantor tapi fikirannya hanya terpusat pada istri dan si balon birunya. Terkadang hanya meeting meeting penting yg ia datangi, tapi pun ia harus mengechat Andin saat disela sela kegiatan meeting.

"Ayo Andin Semangattt" kata Al
"Kamu jugaa" jwb Andin dengan nafas yang sudah terengah engah

Al dan Andin bermain pada bola masing masing.

"aa awwws" ringis Andin sambil meraba raba perutnya

Aldebaran dengan sigap menghampiri istrinya.
"Din hei sakit "
"Iya mas mulai sakit, kayanya mau keluar deh anaknya"
"Ha?. Sekarang?"
"Telfon dokter dulu"
"Kontraksi nya Uda berapa kali"
"Baru yang pertama sih ini, awwws"
"Yaudah saya telfon dokter Veni duluu deh"

Al meraih handphone yang terletak dibangku.

"huuuuuft huuuuuft" Andin mengatur nafasnya terdahulu

On call

"Hallo dok"Sapanya dengan nada cemas
"Iya pak aldebaran"
"Dok kayanya istri saya sudah mau melahirkan deh dok"
"Oo sudah mulai kontraksi ya pak. Jadi begini, kalo misalnya ibu Andin mau bersantai santai dulu silahkan sebelum kontraksi itu terjadi 15 menit sekali, langsung bawa kerumah sakit, dan kalo mau disegerakan membawa kerumah sakit juga tidak masalah. Soalnya takutnya Bu Andin ke duluan jengah pak kalo menunggu dirumah sakit terlalu lama"

Disela telfon tersebut Andin sudah mulai merasa keringanan di perutnya.
"Mas Uda kok, cuma sebentar aja tadi"
Ujar Andin sambil terus mengontrol nafasnya.
"Iya iya Alhamdulillah kalo gtu"

"Euum dok, kontraksi nya beruangsur hilang"
"Baik pak, itu namanya adalah kontraksi ringan. Jadi bapak jangan terlalu cemas dulu, nah ketika kontraksinya sudah masuk 10-15 menit, Bu Andin bisa langsung segera dibawa kerumah sakit. Supaya menghindari pecah ketuban diperjalanan nya."
"Baik dok, baik nanti kalo diwaktu itu tiba saya langsung bawa istri saya kerumah sakit. Terimakasih banyak dok"
"Sama sama pak Al"

Call off

"Udah ya kita berhenti ya mainnya"
"Hu'um" sahut andin mengangguk

14.00

Saat ini Andin sudah tiba dirumah sakit. Kontraksinya semakin menyiksa dirinya.
"Ya Allah bantu hamba ya Allah" Lirih Andin dengan tangisnya ketika kontaksi sudah masuk 5 menit sekali

Aldebaran terus memeluk belahan jiwanya itu, mentransfer kekuatan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MELASKAR [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang