Jangan lupa vomen
🌼🌼🌼
Bunyi ketukan pintu balkon membangunkan Gretha dari tidur ayamnya, dia bergegas membuka pintu balkon tanpa merasa takut. Ingin rasanya Gretha mengumpat sekarang, bagaimana tidak? Pelaku yang mengganggu tidurnya adalah Naville, si Archduke tidak tau malu. Gretha menutup pintu balkon cepat setelah melihat wajah menyebalkan Naville tapi kalah cepat, tangan laki-laki itu dengan cepat menahan pintu membuat Gretha pasrah dan membiarkan Naville memasuki kamarnya.
Naville duduk di kursi santai dalam kamar Gretha sambil menyilangkan kaki. Pantulan cahaya bulan membuat Gretha dapat melihat jelas wajah Naville yang terdapat percikan darah, entah habis darimana laki-laki ini. Gretha mengambil handkerchief, membasahinya sedikit kemudian mendekati Naville yang sudah berbaring di sofa panjang.
Gretha membersihkan noda darah pada wajah Naville pelan-pelan, "apa yang kau lakukan malam-malam begini?," tanya Gretha lembut.
Perlahan mata Naville terbuka, menatap wajah Gretha yang tepat berada di hadapannya. "Berburu tikus peliharaan yang melarikan diri, sedikit menyusahkan tapi bisa ku atasi," ujar Naville santai.
"Ah, sepertinya dia melanggar perintah tuannya. Lain kali kau harus mengawasinya lebih baik mungkin saja ada beberapa tikus melakukan hal yang sama,"
"Ya, sepertinya begitu. Akan lebih bagus lagi jika kau menerima lamaranku, aku bertugas mengawasi para tikus dan kau bertugas mengawasiku sebagai istri," goda Naville yang membuat semburat merah di pipi Gretha muncul.
"Begitukah? Tapi maaf ada serangga yang harus ku urus saat ini jadi list untuk menjadi istrimu tidak tercantum," balik, Gretha menggoda Naville.
"Ingin aku bantu mengurus serangga menjijikan itu?," tanya Naville yang tangannya sudah menggenggam tangan Gretha.
"Tak perlu, biar ku urus sendiri."
"Aku akan membuat list itu tercantum, sekarang tidurlah aku akan ke kamar sekarang, kunci pintu balkon dengan rapat jangan buka untuk siapapun kecuali aku," perintah Naville yang diangguki Gretha dengan enggan.
🌼🌼🌼
Lars berjalan menghampiri Gretha yang duduk sambil menyesap teh di gazebo taman. Gretha memutar bola matanya malas, dia harus berakting didepan keluarga 'tercintanya' ini. Dia tersenyum saat Lars sudah di hadapannya yang tanpa permisi langsung duduk. Raut wajah Lars tak cukup baik membuat Gretha mengernyit heran.
"Ada sesuatu yang mengganggu mu, kak?,' tanya Gretha pelan.
"Etha, kenapa kau tak memakai perhiasan yang kakak berikan?," Lars balik bertanya pada Gretha.
Menyesap teh perlahan, Gretha menjawab, "ah, perhiasan itu, aku berikan pada Nera."
"Kenapa kau berikan pada pelayan itu?," tanya Lars lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You Don't Love Me Duke? [On Going]
Fiction HistoriqueProses Revisi, jadi harap maklum kalau ga terlu nyambung chapternya Kuylah, follow dulu pren baru baca Gretha, gadis yang dibenci oleh keluarganya. Dia meninggal karna bunuh diri dengan cara terjun dari balcon kamarnya. Dia pikir hidupnya telah bera...