Chapter 17

6.1K 777 28
                                    

Jangan lupa vomen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vomen

🌼🌼🌼

Gretha menatap jengah Anne yang teriak bak orang gila dalam penjara. Ingin rasanya dia menyumpal mulut gadis gila didepannya ini dengan tahi anjing.

"Kupingku sakit," ujar Gretha, menatap tajam Anne.

"JALANG, INI SEMUA GARA-GARA KAU," teriakan Anne menggema dalam penjara bawah tanah. Luz dan Eden benar-benar memberikannya 'pertunjukan jalan' yang dia inginkan. Ah, lihatlah tampang menyedihkan gadis congkak didepannya itu.

Senyum diwajah Gretha terbit, tatapannya diarahkan ke Anne yang menyumpahinya. "Bagaimana? Enak bukan disini? Akhirnya kau merasakan juga penderitaan ku selama ini,"

"Ini belum seberapa, ini hanya awal. Kau harus merasakan bagaimana dirimu dicambuk, dipukuli dengan tongkat kayu, tidur di sel penyiksaan yang dingin tanpa makan dan minum," lanjut Gretha, menampilkan senyum lebar diwajahnya.

"DIAM, KAU JALANG. EIRICH DAN AYAHKU PASTI AKAN MEMBEBASKAN KU. SETELAH ITU, AKU AKAN MEMBALAS PERBUATANMU," marahnya dengan tatapan tajam dia arahkan ke Gretha.

"Ah, benarkah. Aku merasa takut. Hahahaha," tawa Gretha membuat Anne semakin marah.

"KEMARI KAU JALANG, SIALAN,"

"Eum, kau yang kemari. Mereka yang kau sebut tadi tidak akan bisa membebaskan mu. Marques Theron, tidak akan melepaskan mu semudah itu. Tetaplah berkhayal walaupun itu tidak berguna," ujar Gretha pelan, meninggalkan Anne yang menatap kosong kedepan.

'bebas? hah, yang benar saja. Meskipun jalang itu keluar dari penjara, Marques Theron pasti tidak akan membiarkannya,' batin Gretha licik.

"SIALAN KAU! INI SEMUA RENCANA MU KAN? DASAR GADIS LICIK. MATI KAU." Anne berteriak kesetanan persis seperti orang yang kehilangan akal.

"Bagaimana bisa -tebakanmu benar. Sebagai hadiah aku akan membiarkan pengawal disini menyiksamu," ujar Gretha santai.

Gretha berlalu dari hadapan Anne meninggalkan penjara, membiarkan gadis congkak itu berteriak seperti orang gila. Walau sedikit, dia merasa puas melihat Anne yang menyedihkan. Gadis itu harus merasakan penderitaannya selama ini, Gretha tak akan membiarkannya begitu saja seperti pepatah 'mata dibalas mata, nyawa dibalas nyawa' setimpal, bukan?. Enak saja dia berkeliaran seperti tikus jalanan setelah mengacaukan hidupnya.

"Puas? Jika kurang katakan," ujar sebuah suara tepat disebelah Gretha.

"Tidak, buat dia merasakan apa yang ku alami. Aku mengirimkan hadiah untuk kak Eden, pastikan dia melihatnya dan membersihkan serangga itu beserta keluarganya," sahut Gretha dengan senyum licik yang tercetak diwajahnya.

Why You Don't Love Me Duke? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang