Disebuah kamar terdapat seorang gadis sedang berbaring tak sadarkan diri. Disamping ada pelayannya yang setia menemani. Pelayan itu -Milly membersihkan badan nona nya yang beberapa hari lalu terbaring sakit. Demamnya tinggi, dia tak bisa memanggil dokter karna larangan dari Duke.
"Ugh... Uh," suara rintihan gadis cantik itu. Perlahan-lahan dia membuka matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.
"Nona! Anda sudah bangun. Syukurlah," ujar Milly senang, berjalan menghampiri nonanya.
"Uhm... Milly air." Milly yang mendengarnya segera menuangkan air lalu diberikannya kepada Gretha.
Gretha melihat sekitarnya. Dia bingung kenapa dia berada di sini seharusnya dia sudah berada di surga atau mungkin neraka. Bukankah dia telah menerjunkan dirinya dari atas balcon kamar. Gretha menatap Milly bingung.
Tatapannya terjatuh tepat pada cermin dekat ranjangnya, disana dia melihat dirinya versi remaja. Tangannya meraba wajahnya kemudian beralih menatap Milly yang menggenakan seragam pelayan yang dia pake saat umurnya 17 tahun.
Apa aku kembali ke umur 14 tahun. Oh, tidak. Ini tak bagus. Dia tak mau kembali ke neraka ini. Seeorang tolong katakan bahwa ini tak nyata.
"Milly, berapa umurku sekarang?."
"15 tahun nona. Kenapa? Oh, nona bagaimana bisa anda melupakan umur anda. Dan 8 hari lagi anda akan masuk akademi," jawab Milly dengan rinci tapi tersirat nada khawatir.
Bagaimana mungkin? Pikir Gretha. Bukankah umurnya 21 tahun sepertinya dia kembali ke masa lalu tepatnya 6 tahun sebelum dia bunuh diri. Dia menyibak selimut yang menyelimutinya. Berjalan ke arah balcon dan menaiki pembatasnya. Pikiran Gretha saat ini kacau. Dia tak ingin berada di sini. Dia ingin terjun seperti yang dia lakukan pada masa lalu.
Melihat itu Milly segera menghampiri Gretha untuk menyuruhnya turun dari sana tapi di abaikan olehnya. Dia berteriak menyuruh Gretha turun karna panik, takut nona nya itu terjatuh.
Gebrak!
Bunyi pintu kamar Gretha yang dibuka dengan keras oleh kedua kakaknya. Mereka melihat Gretha yang akan segera menerjunkan dirinya ke bawah. Melihat itu Eirich segera berlari ke arah Gretha dan hup! Sebelah tangan Gretha berhasil dipegangnya. Eirich menarik tangan Gretha tapi ditahan oleh tangan Gretha yang berusaha untuk melepaskan sebelah tangannya yang dipegang oleh Eirich.
"Lepas. Kumohon." Mohon Gretha pada kakak pertamanya tapi tak didengar malah tangan Gretha yang satunya berhasil di tarik Lars. Mereka berdua menarik Gretha ke atas dengan selamat.
Mendapati usahanya gagal, perlahan air mata Gretha mengalir dengan pandangan mata yang kosong. Dia menatap Milly tajam, menyalahkan Milly.
"INI SEMUA SALAHMU. SEHARUSNYA KAU DIAM. SEMUANYA GAGAL," teriak Gretha pada Milly mengabaikan Eirich dan Lars di sampingnya yang masih shock melihat kenekatan Gretha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You Don't Love Me Duke? [On Going]
Tarihi KurguProses Revisi, jadi harap maklum kalau ga terlu nyambung chapternya Kuylah, follow dulu pren baru baca Gretha, gadis yang dibenci oleh keluarganya. Dia meninggal karna bunuh diri dengan cara terjun dari balcon kamarnya. Dia pikir hidupnya telah bera...