Jangan lupa vomen
"Milly, ada surat untukku?," tanya Gretha pada Milly yang berdiri disampingnya.
Merogoh saku bajunya, Milly menyerahkan sebuah surat dengan stempel kerajaan yang pagi tadi tiba. Surat yang dikirim oleh Eden khusus untuknya. Gretha membaca paragraf demi paragraf yang tertulis, senyum tipis terbit diwajahnya saat membaca kalimat pada paragraf terakhir.
Ah, sepertinya akhir pekan ini dia akan melihat pertunjukan yang menyenangkan. Dia tak sabar melihat ekspresi Lars dan Eirich saat melihat pertunjukkan ini.
"Nona, keretanya sudah siap. Ingin pergi sekarang?," tanya Milly sopan yang diangguki Gretha.
Mereka berjalan menuju kereta yang akan mengantarkan mereka menuju mansion Molen untuk bertemu dengan para sahabatnya karna beberapa hari lagi mereka akan lulus dari akademi, jadi sebagai sahabat yang baik Gretha ingin mengucapkan selamat secara langsung kepada mereka.
Kereta yang ditumpangi Gretha berhenti tepat di depan mansion Molen. Perlahan Gretha turun dari Gretha dengan dibantu Milly. Didepan mansion sudah ada kepala pelayan yang menyambut kedatangannya.
"Lady Visser, selamat datang. Saya akan mengantar anda menemui lady Megan," ujar pelayan itu dengan sopan. Gretha mengikuti langkah kepala pelayan kediaman Molen yang menuntunnya ke sebuah ruangan yang menjadi tempat berkumpul mereka.
Kepala pelayan mengetuk terlebih dahulu sebelum membuka pintu. Disana Gretha melihat para sahabatnya yang sudah lengkap berkumpul. Dengan anggun Gretha berjalan memasuki ruangan, mendudukkan dirinya tepat dikursi kosong diantara Megan dan Niels.
Tatapan Gretha arahkan kearah Milly, memberi isyarat untuk memberikan hadiah yang sudah dia persiapkan untuk para sahabatnya.
"Itu hadiah dariku. Jika tidak menyukainya bisa kalian buang. Aku hanya asal memesannya," jelas Gretha dengan datar membuat sahabatnya menatap kesal kearahnya.
Kekehan kecil keluar dari mulut Niels, "memesan asal? Yang benar saja. Bagaimana bisa hadiah yang kau pesan asal sebagus ini dan juga kau memberikan hadiah yang kami perlukan," ungkap Niels yang sudah membuka hadiahnya yang berupa pedang dengan ukiran indah di sarung dan gagang nya serta ukiran namanya pada bilah pedang.
"Anggap saja begitu. Selamat sebentar lagi kalian lulus. Kukira hanya si kembar dan Megan saja yang lulus ternyata kau juga," ujar Gretha dengan mengejek Ilona.
"Hey, jangan mengejek ku seperti itu. Aku cukup pintar untuk lulus dengan cepat," protes Ilona pada Gretha. Meskipun Ilona sedikit pecicilan dan bar-bar tapi otaknya dapat mengcover dengan baik kelakuan minusnya.
"Hm, begitu ya."
"Lova, kami juga memiliki hadiah untukmu karna sebentar lagi kau ulang tahun jadi kami menyiapkan hadiah lebih awal," ujar Megan yang sedari tadi diam. Gretha tau mereka tak bisa hadir untuk merayakan perayaan ulang tahunnya karna mereka akan mengikuti serangkaian acara untuk kelulusan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why You Don't Love Me Duke? [On Going]
Ficção HistóricaProses Revisi, jadi harap maklum kalau ga terlu nyambung chapternya Kuylah, follow dulu pren baru baca Gretha, gadis yang dibenci oleh keluarganya. Dia meninggal karna bunuh diri dengan cara terjun dari balcon kamarnya. Dia pikir hidupnya telah bera...