Chapter 20

7K 634 20
                                    

Jangan lupa vomen

"Jadi, kau datang kesini hanya untuk meminta kado dari ku, hm?," tanya Verena dengan wajah yang dibuat sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, kau datang kesini hanya untuk meminta kado dari ku, hm?," tanya Verena dengan wajah yang dibuat sedih.

"Hm, tentu. Bibi sudah menyiapkannya bukan?," jawab Gretha mengiyakan.

Verena melangkah kearah meja kerjanya, mengambil kotak yang dibungkus dengan cantik untuk diberikan pada Gretha. "Ini hadiah dari bibi. Jika ingin, kau bisa membukanya sekarang. Bibi yakin, kau akan suka dengan hadiah bibi."

Gretha menerimanya dengan senyum manis diwajahnya. Dia sangat yakin, hadiah yang diberikan oleh bibinya, Verena sangat bagus. Hadiah dari Verena tak pernah mengecewakan.

"Tentu, aku akan membukanya tepat saat ulang tahunku dua hari lagi."

"Kau yakin tidak ingin bibi buatkan pesta? Pamanmu Kyle akan sangat senang menyiapkan pesta untukmu," ujar Verena memastikan.

"Tidak perlu, bukan pesta yang ku inginkan tapi hadiahnya. Ah, iya aku tak melihat paman cukup lama. Aku merindukannya," yakin Gretha.

BRAK!

Suara pintu yang dibuka dengan tergesa oleh laki-laki paruh baya yang masih tampan. Napasnya terengah-engah, sepertinya dia berlari untuk sampai keruangan Verena. Dibelakangnya berdiri, pria tampan duplikat nya.

Pria paruh baya itu berjalan cepat kearah Gretha yang terdiam kaget akibat ulahnya, memeluk erat tubuh ponakannya yang sudah lama tak dia temui karna kesibukannya sebagai kaisar.

"Kyle, kau membuat Gretha terjepit tubuh besarmu," peringat Verena saat melihat suaminya yang bertubuh besar memeluk erat tubuh kecil Gretha. Sangat kontras terlihat ukuran tubuh keduanya, persis beruang dan dan kucing kecil.

Segera Kyle melepaskan pelukannya, dia memperhatikan wajah manis Gretha yang menghembuskan napas lega setelah dia lepaskan. Sedetik kemudian tawa mereka pecah melihat kelakuan Kyle.

"Ayah, jika ibu tidak memperingati mu kurasa tubuh adik kecil kita akan benar-benar remuk," ungkap Eden setelah tawanya reda yang disetujui oleh Luzio dan Verena.

Tangan Gretha bergelayut manja di lengan Kyle, dia tak bohong kalau dia merindukan pamannya ini. Dia sudah seperti ayah baginya, sesibuk apapun Kyle dia akan menyempatkan diri untuk sekedar menyapa atau melihatnya. Sifatnya mirip Luzio.

Tatapan manja Gretha arahkan ke Kyle, "paman, kado untuk ku," ujar Gretha membuat senyum diwajah Kyle terbit.

Dengan tangan besarnya Kyle mengelus pelan pucuk kepala Gretha. "Paman akan mengirimkannya nanti," ucap Kyle lembut.

"Ah, paman aku hanya butuh satu kado. Kau pasti membeli banyak kali ini juga. Bibi, sebaiknya kau segera berikan paman anak perempuan," ujar Gretha dengan kekehan kecil.

"Meskipun Verena melahirkan anak perempuan, kau tetap akan paman perlakuan seperti ini karna kau putri manis ku,"sahut Kyle cepat.

🌼🌼🌼

Why You Don't Love Me Duke? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang