Chapter 6

12.2K 1.1K 26
                                    

Gretha berjalan kearah meja rias, disana sudah berdiri Milly yang sudah siap dengan sisir ditangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gretha berjalan kearah meja rias, disana sudah berdiri Milly yang sudah siap dengan sisir ditangannya. Dia mengabaikan Lars yang menatap ke arahnya dengan wajah sendu. Oh, itu tak mempan untuknya.

"Nona, apa anda ingin menggerai rambut anda atau di kuncir?," tanya Milly dengan antusias.

"Kuncir bentuk sesuai ke inginan mu," jawab Gretha.

Milly dengan antusias menguncir rambut Gretha. Hal yang paling dia sukai adalah menguncir rambut Gretha. Bagian itulah yang sangat dia senangi. Milly menguncir rambut Gretha membentuk pita dan menambahkan hairpin dengan warna yang senada dengan mata Gretha. Sungguh cantik. Nonanya ini, tetap cantik dengan model rambut apapun.

Gretha menoleh kearah ranjang dan mendapati Lars yang masih duduk diam memandang ke arahnya. Apalagi sekarang, seharusnya dia sudah keluar dari tadi bukannya duduk menunggunya seperti orang bodoh.

"Masih ada keperluan?," tanya Gretha pada Lars dengan nada ketus.

"Ya, ayo kita ke ruang makan, sarapan," ajak Lars yang beranjak dari ranjang, berjalan mendahuli Gretha sebagai pemandu jalan.

Mereka berjalan menuju ruang makan mansion utama. Gretha membiarkan Lars yang sedari tadi menuntun jalan. Kenapa si sialan ini mengambil jalan memutar yang membuat mereka telat tiba di ruang makan. Tak tahan dengan tingkah lars, akhirnya Gretha mengambil jalan pintas menuju ruang makan utama.

Gretha tiba lebih dulu, dia mengambil tempat duduk berjauhan dari Eirich dan Lars. tak lama datang Lars dengan wajah panik.

"Kenapa kau meninggalkanku. Kau tau, aku panik takut kau tersesat," protes Lars.

"Kenapa aku harus mengekor padamu seperti orang gila dan aku tidak akan pernah tersesat di neraka ini. Setiap sudutnya aku tau. Kenapa aku harus lupa setiap sudut tempat kalian menyiksaku. Jangan membuat lelucon dengan ku," sarkas Gretha membuat mereka semua diam, tak tau harus bereaksi.

Gretha memakan habis hidangan yang tersedia. Setelahnya dia pamit pergi meninggalkan tiga orang yang masih menikmati makanan yang terhidang. 

Dan sekarang dia terjebak bersama dua saudara laknatnya. Hanya duduk diam di gazebo tanpa melakukan apapun. Hening, tak ada yang memulai pembicaraan.

"Ekhem!," deheman Eirich, mencairkan suasana yang canggung.

"Apa kita hanya duduk diam di sini seperti orang gila?," kesal Gretha.

"Hah, baiklah apa yang ingin kau lakukan, hm? Kakak tadi sudah menyuruh kepala koki untuk membuat kue yang kau inginkan," ujar Lars membuat wajah Gretha berbinar. Dia sengaja melakukannya agar adiknya itu tidak mencoba melarikan diri dari mereka. Dan berkat kelemahan Gretha pada makanan, dia memanfaatkannya. Sungguh licik.

"Tapi jika kau ingin pergi, kakak akan mem..." ucap Lars dipotong oleh Gretha yang dengan cepat menyebutkan secara acak kegiatan yang ingin dia lakukan.

Why You Don't Love Me Duke? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang