Raya Mengidam

77 4 0
                                    

“Karena usia kehamilan Raya yang masih muda jadi saya harap tuan bisa melakukan pengawasan extra kepadanya. Untuk saat ini juga Raya jangan bekerja terlalu berat,” jelas dokter kandungan yang menangani Raya.

Andre dengan saksama mendengarkan semua itu tentang Raya dan bayinya tidak boleh ada yang terlewatkan sedikit pun. Andre juga sudah berpikir ingin menambah sekitar lima belas bodyguard lagi untuk menjaga keamanan rumah mereka.

“Baik Dok terima kasih banyak,” ucap Andre sambil menjabat tangan dokter perempuan itu.

“Jangan lupa untuk check up minggu depan.”

**

Setalah dari dokter kandungan Andre dan Raya tidak langsung pulang. Tadi Raya sempat merengek ingin makan seblak yang super pedas. Tapi, tentu saja Andre melarangnya karena itu tidak baik untuk Raya dan juga calon anak mereka. Tapi Raya tidak kehabisan akal saat dia bilang itu adalah permintaan calon anak mereka. Dan Andre luluh karena dia juga tahu jika Raya sedang mengidam tapi jika makan seblak dengan level super pedas juga tidak baik untuk kesehatan.

“Andre stop!” teriak Raya.

“Kenapa?” heran Andre. Padahal mereka belum sampai ke tempat penjual seblak langganan Raya.

Raya tidak menjawab matanya menatap penuh binar ke arah sorum mobil yang ada di seberang jalan.

“Aku pengen ke sana,” rengek Raya sambil menarik-narik tangan Andre.

“Jadi, seblaknya?” Raya menggeleng.

“Aku mau ke sana Andre.”

Mau tidak mau Andre tetap menuruti permintaan Raya yang ingin pergi ke sorum mobil. Sesampainya di sorum Andre langsung di sambut oleh beberapa karyawan. Mereka kaget sekaligus bahagia melihat Andre datang ke sana. Lagi pula siapa yang tidak mengenal Andre pengusaha yang tampan serta kaya raya yang saat ini tengah naik daun.

“Ada perlu apa, Pak?” tanya salah satu pegawai laki-laki yang ada di sana.

“Aku tidak ada keperluan. Tapi sepertinya istriku membutuhkan sebuah mobil. Bisa kau tunjukkan koleksi mobil terbaik kalian?”

Pegawai tadi mengangguk dan langsung membawa Raya dan Andre ke sebuah ruangan dengan berbagai koleksi mobil mewah yang harganya di atas ... Satu miliar.

Andre memandang ke arah Raya yang sepertinya tidak begitu tertarik dengan koleksi mobil itu.

“Apa kamu, tidak suka?” tanya Andre yang langsung mendapat gelengan keras dari Raya.

“Jadi kamu ingin mobil yang seperti, apa?” tanya Andre sambil mengelus tangan Raya.

Raya menghempaskan tangan Andre. Dan mengerucutkan bibirnya ke depan. Andre yang melihat itu terkekeh geli. Dan dia tidak bisa menahan untuk tidak mengacak gemas rambut istrinya itu. Semua karyawan yang ada di sana tercengang melihat Andre yang begitu manis. Setahu mereka Andre itu dingin dan galak. Tapi jika dengan istrinya Andre seperti berubah. Dari yang macan menjadi kucing angora.

“Aku mau mobil yang banyak.” Raya memandang Andre dengan tatap sengit.

“Mau berapa, hm?” tanya Andre.

Namun, Raya malah menggeleng dan membawa tangan Andre ke arah perutnya. “gak tau. Ini baby yang minta.”

Andre tertawa lepas melihat ekspresi Raya yang sangat menggemaskan itu. Andre jongkok dan menyamakan posisinya dengan perut Raya. Menciumnya sebentar kemudian setelah itu menempelkan telinganya ke perut Raya.

“Anak Papi mau apa, hm?” Raya terkikik melihat Andre. Dia seperti benar-benar sedang berbicara dengan calon bayi mereka.

“Baby mau beli sorum mobil ini Papi,” ucap Raya sambil menirukan suara anak kecil.

Jodoh Tak Terduga [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang