Andre terus menerus berjalan berbolak-balik di depan ruang inap Raya. Setelah pingsan tadi Andre langsung membawanya ke rumah sakit.
“Apa Raya, hamil?”
Andre tersenyum semringah jika benar Raya hamil maka sebentar lagi keluarga kecil mereka akan lengkap. Mungkin keanehan yang Andre rasakan belakangan ini adalah efek hamil Raya. Raya sering sekali meminta ini itu padanya mungkin saja istrinya itu sedang mengalami masa mengidam.
“Bagaimana, keadaan istri saya Dok?” tanya Andre kepada dokter yang baru saja keluar.
“Pasien baik-baik saja. Mungkin itu adalah respons wajar dari tubuh pasien saat dia sedang kaget.”
“Maksudnya?” tanya Andre tidak mengerti.
“Pasien memiliki trauma masa lalu yang belum bisa dia lupakan sepenuhnya maka dari itu pasien langsung jatuh pingsan.”
Ekspresi wajah Andre langsung berubah dia kira sebentar lagi akan ada malaikat kecil yang memanggilnya dengan sebutan papa. Mengesampingkan rasa kecewanya Andre masuk ke dalam ruang inap Raya.
“Apa masih ada yang, sakit?” tanya Andre sambil mengusap rambut Raya.
“Kepalaku masih sedikit pusing. Tapi, apa aku boleh pulang?” Andre mengangguk.
“Kamu akan pulang hari ini.”
“Kenapa wajahmu terlihat sangat sedih? Tenanglah aku baik-baik saja,” tutur Raya sambil mengelus pipi Andre.
Andre hanya membalas ucapan Raya dengan senyuman. Harusnya Andre bisa bersikap biasa saja masih banyak kesempatan untuk mereka bisa memiliki anak.
**
Raya takut saat ingin masuk ke dalam rumah mereka. Dia takut jika nenek itu dan Nadia masih berada di sana. Jujur, saat nenek itu menampar Raya. Raya benar-benar kaget trauma masa lalunya muncul begitu saja. Saat di mana Raya di siksa oleh keluarga angkatnya.
“Istirahatlah sebentar, aku akan membuatkan bubur untukmu,” ucap Andre mengecup kening Raya sebelum turun ke bawah untuk menyiapkan bubur.
Andre pergi ke dapur dan mengambil beberapa perlatan untuk membuat bubur. Andre harus lebih ekstra lagi dalam menjaga Raya jangan sampai trauma masa lalu istrinya itu kembali lagi.
“Eh!” kaget Andre saat tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang. Saat Andre berbalik dia sangat kaget ternyata itu adalah Nadia.
“Nadia lepas!” bentak Andre sambil mendorong Nadia hingga terjatuh ke lantai.
“Apa kau gila hah! Aku ini sudah beristri!” sarkas Andre sambil memandang tajam ke arah Nadia.
“Astaga Nadia!” teriak Nek Asmi---nenek Andre.
Nadia langsung merubah raut wajahnya menjadi pura-pura kesakitan saat nek Asmi datang. Nek Asmi sangat suka melihat Nadia karna menurutnya Nadia itu gadis yang pintar, baik, berpendidikan dan yang terpenting dari keluarga yang kaya Raya.
“Andre apa yang kamu lakukan!” bentak nek Asmi tidak suka.
“Dia terlalu murahan jadi perempuan. Sudah tau jika aku punya istri tapi masih saja suka menggodaku. Ingat kau hanya temanku itu pun dulu sebelum kau menjadi jalang seperti ini!” sarkas Andre lalu pergi meninggalkan Nadia dan neneknya.
“Lihatlah Nek bahkan Andre sudah berani menghinaku hanya karna istrinya itu hiks ....”
“Tenanglah sayang Nenek yang akan menjamin Andre hanya akan menjadi milikmu.” Nek Asmi memeluk Nadia mencoba memberikan ketenangan kepadanya. Sedangkan Nadia dia tersenyum licik dia rasa rencananya dan Saghara berjalan dengan lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Tak Terduga [End]
Любовные романы"Apa kau sudah selesai menilai ku!" sarkas bos baru itu. Sontak Raya langsung tersadar dari lamunan panjangnya. "Eh maaf Pak." "Apa kau sadar kau sudah terlambat selama satu jam lewat tiga menit empat puluh detik!" "Iyah Pak, maaf saya sadar saya be...