10. Artis dan Akting.

18.2K 1.3K 3
                                    

Vote and Comment.

Suara dering alarm membuat seorang gadis terbangun. Serla menyandarkan tubuhnya kepada kepala ranjang. Sambil menguap ia menatap sekitarnya. Serla gadis itu terkejut saat menyadari jika ini bukan kamarnya. Serla spontan menutup mulutnya saat melihat seorang bocah tampan yang sedang nyamannya tidur, ia hampir saja membangunkan anak itu.

Pukul 06.00 pagi, segera Serla beranjak menuju dapur tidak lagi ke kamarnya. Biarlah Axelle nanti mencarinya. Serla merutuki kebodohannya saat sudah melihat para pelayan sedang memasak. Enim menggelengkan kepalanya saat melihat Serla berdiri kaku di ambang pintu dapur. Kemudian gadis itu berjalan memasuki dapur.

"Bagaimana dengan tuan muda?" tanya Enim.

Serla berjalan menuju kamar mandi yang tersedia di dapur. "Masih tidur bu," jawab Serla.

"Belum mandi kamu nak?" tanya Grely.

Serla menyengir dan memberi gelengan. Serla mencuci muka dan juga kumur-kumur. Hal yang biasa ia lakukan saat di kampung terbawa ke kota. Ia hanya mandi di sore saja, mandi sekali sehari. "Anak gadis kok gitu." sindir Lily.

"Hehehe, tadi Serla ketiduran di kamar tuan muda bu. Jadi gak sempat ke kamar, langsung ke sini," tutur Serla mencari alasan yang cocok membuat yang lain mengangguk paham.

"Gak papa nak. Tuan muda juga suka sama kamu, pasti semalam tuan muda ngotot buat di temanin tidur," ucap Meher.

Serla hanya tersenyum simpul dan mengambil alih menggoreng ikan. Serla tidak mengenakan seragam khusus pembantu, ia memakai baju kebesaran dan juga celana panjang yang cukup longgar di pinggang rampingnya.

Rutinitas pagi ini yaitu memasak dan juga membersihkan rumah.
Serla merasa tidak ada pertanda datangnya Axelle untuk sekedar menyapa atau bahkan mengajaknya bermain di depan rumah. Sepertinya majikannya itu sudah pulang makanya anak itu tidak kelihatan sampai saat ini. Tapi itu untuk sesaat saja, karena sebentar lagi pasti anak itu akan mencarinya dan juga semoga ia bertemu dengan majikannya itu.

Serla baru saja memasuki kamarnya saat sudah memasuki jam 10.00 pagi. Ia langsung memasuki kamar mandi dengan handuk dan juga pakaian yang menggantung di pundaknya. Hidup di kota dan di kampung itu jauh berbeda, pagi saja di haruskan mandi, kalau di kampung tidak demikian, karena di kampung melihat banyak atau tidak banyaknya air.

Butuh waktu 20 menit baru ia keluar dari kamar mandi dengan perubahan wajahnya yang jauh berbeda dari sebelumnya. Serla mengambil hairdyer dan mulai mengeringkan rambut basahnya. Saatnya ia keluar dari kamar dan menuju ke dapur dengan tujuan untuk mengisi perutnya yang memang sudah sedari tadi minta diisi.

Serla menatap binar pada makanan yang terhidang di depannya. Ada ikan goreng dan juga sayur capcai, makanan sedernahan namun mengandung banyak vitamin. Ia langsung mengambil piring dan juga sendok nasi. Sesuap nasi dan ikan berhasil masuk ke dalam perutnya. Suasana di dapur cukup sepi, tidak ada seorang pun di sana, hanya dirinya yang berada di dapur. Serla menegak air minumnya saat melihat bayangan orang berjalan menuju dapur. Segera Serla beranjak menuju wastafel. Kenapa kesannya horor.

"Nak, kamu di cariin tuan muda." suara bariton yang ia kenal menganggetkan Serla. Untung saja piring yang sedang ia cuci tidak jatuh dan pecah.

Serla tersenyum tipis dan ia mengangguk. Lalu satpam itu pergi dari sana. Serla mengusap perutnya yang masih lapar itu. "Nanti lagi makannya," gumam Serla, terkesan sedang bicara dengan cacing yang ada di perutnya.

Serla dengan langkah besarnya berjalan menuju ruang depan mencari keberadaan Axelle. Ia bisa menebak, tidak semudah itu anak tampan itu melupakannya karena Papanya datang.

My Sweet Duda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang