26. Mantan Istri.

10K 739 21
                                    

Jangan lupa follow 🙏🙏🙏

Vote dan Komen
Sekian dan terima Baron 🤝

"Renata, nama mamanya Axelle kan pak?"

Baron terdiam sesaat. Apakah ini akhir dari kebohongannya yang sebentar lagi akan terungkap? Ia tidak rela gadis itu pergi meninggalkannya setelah mengetahui kebusukannya. Ia hanya bisa meratapi nasibnya yang sebentar lagi akan hancur di tinggal untuk kedua kalinya. Pria tampan itu tersenyum tipis. Baron menatap dalam kepada Serla, lalu ia mengangguk. "kenapa hem?" tanya Baron.

Serla memegang kepalanya yang terasa sangat pusing. Gadis itu menggelengkan kepalanya. "Gak pak, saya hanya sedikit mengingat masa lalu saya," balas Serla membuat Baron terdiam kaku. Yah sepertinya gadis itu akan mengingatnya. Lambat laun itu akan terjadi. 

"Saya nggak nyangka, kalau saya sama mendiang istrinya bapak pernah ketemu," lanjut Serla dengan senyuman simpulnya. Gadis itu terlihat sangat antusias menceritakan apa yang ia ingat di masalalu, meski wajah gadis itu terlihat pucat.

"Wanita yang cantik. Pak Baron kan tampan. cantik dan tampan. Apalah anaknya gak ganteng," ujar Serla sambil menganggukkan kepalanya lalu terkekeh.

Baron berdehem sejenak. "Ka-kamu ingat apa aja?" tanya Baron penasaran. Walau ia mengucapkannya dengan gugup. Jantungnya sedari tadi sudah berdegup kencang.

Serla tampak berpikir. Baron mengusap pucuk kepala Serla. Baron membekap mulutnya supaya Serla tidak lagi menceritakan apa yang sudah ia ingat. Dengan pelan Serla menepis tangan pria itu. Baron terkejut, ia sangat takut hal yang tidak ia ingin kan akan terjadi saat ini. Tidak bisakah ada waktu untuk menjelaskan semua hal ini sebelum Serla mengetahui dari ingatannya yang sudah kembali.

"Maaf pak saya hanya merasa kalau apa yang bapak lakukan tidak pantas," tegur Serla. Baron menghembuskan nafasnya legah.

"Aah iya pak, saya ingat," sergah Serla dengan semangat.

"Saya lihat bapak dan nona Renata sedang melangsungkan pernikahan. Wah pernikahan yang besar, mewah dan tamu undangannya rata-rata kalangan konglomerat. Dan saya ada di sana menyaksikan pernikahan itu. Wah-wah ternyata saya sama bapak itu udah kenal lama yah," heboh Serla dengan semangat sampai-sampai gadis itu memukul pelan lengan Baron. 

"Pantas saja bapak bingung karena saya gak kenal bapak waktu di taman lampau hari." tambah Serla.

Baron kembali terdiam, ia hanya mendengar dengan baik apa yang di ceritakan Serla. "Sudah-sudah kamu istrihat dulu." pinta Baron.

Serla tampak berpikir. "Tapi kenapa waktu pernikahan bapak berlangsung saya nangis yah pak?" tanya Serla tersenyum konyol.

"Aah saya tau sekarang. Pasti saya terharu karena bapak menikahi teman saya. Aah itu~" lanjut Serla membuat kesimpulan sendiri.

Baron terdiam menatap dalam manik gadis itu. Sungguh ia tidak sanggup jika Serla menginggat kesalahan di masalalu yang telah ia perbuat. Jika gadis itu mengingatnya bisa di jamin jika Serla akan pergi meninggalkan Baron dan juga Axelle. Mimpi buruk yang sudah menghantui Baron beberapa hari ini. Akan kah mimpi buruk itu akan menjadi kenyataan.

Baron bangkit berdiri. Pria itu langsung saja mendekap tubuh Serla. Serla melototkan matanya menerima perlakuan itu secara tiba-tiba. "Percayalah Serla saya sangat mencintai kamu, apapun yang terjadi ke depannya kamu harus percaya sama saya," bisik Baron.

Beberapa menit yang lalu, Serla sudah tidur. Setelah selesai makan dan juga minum obat, perempuan cantik itu langsung saja tidur. Baron juga sudah mengabari orang rumah jika Serla sudah sadar. Axelle, bocah itu tentu amat senang.
Kini Baron sedang duduk di sofa sambil memeriksa beberapa kerjaan kantornya dari ipadnya. Sebentar memeriksa mengenai pekerjaan, sekarang pria itu beralih ke aplikasi lainnya. Tapi pikiran tidak bisa fokus kepada pekerjaan. Ia memikirkan bagaimanalah ia menjelaskan kejadian di masalalu kepada Serla.

My Sweet Duda [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang