PART 15 [GUGUR BUNGA]

27 17 2
                                    

HOLA SEMUANYA...

JADI DI EPISODE KALI INI, RG MAU KASIH SESUATU YANG SPECIAL NIH😍

APAKAH ITU?

YES!!! ITU ADALAH LAGUUU~

JANGAN LUPA DI-PLAY SEBELUM MEMBACA PART INI YA! (GUNAKAN WEB UNTUK BISA DI-PLAY SAMBIL BACA)

(JANGAN TERLALU BESAR VOLUMENYA, BIAR TETEP BISA FOKUS BACA 👍)

😍HAPPY READING😍


# # # # # # # # # #


PART 15 [GUGUR BUNGA]

Sekarang semuanya terlihat jelas. Semuanya sudah sangat jelas sampai- sampai perasaanku bercampuk aduk tak menentu.

Evan menunjukkan ekspresi antusiasnya, "Betul, mari kita makan bersama—"

"Tidak perlu," ucapku memotong kalimat Evan.

"Aku akan segera pergi." Aku beranjak dari sofa, melangkahkan kakiku yang terasa amat berat melewati Aurel dan Evan.

"Persetan dengan segalanya!"

Setelah lepas dari pandangan mereka, aku segera kembali ke rumahku.

"Ada berapa banyak kata untuk menggambarkan kesedihan di dunia ini?"

Wajahku memerah, air mengalir dari mataku sedikit demi sedikit.

"Sakit? Sedih? Sesak? Benci? Marah? Geram? Kecewa? Ya... Aku merasakan semuanya sekarang!"

Aku mengurung diriku di kamar— Ruangan dengan luas beberapa petak yang gelap dan berantakan. Di sebuah sudut ruangan, di situlah aku bertapak dan bergeming.

Tik-Tok-Tik-Tok— Bahkan suara jam dinding terdengar jelas sekarang. Semakin lama aku jatuh semakin dalam pada lamunanku. Tanpa kusadari, wajahku sudah dipenuhi kejengkelan.

"HA" Aku mencoba untuk mengeluarkan emosiku.

Entah kenapa, semua yang berkaitan dengan Aurel terlihat lucu bagiku.

"HAHAHAHAHAHA" Suaraku menggelegar ke seisi ruangan. Mungkin terdengar seperti tertawa bahagiaku, tapi saat itu aku benar-benar menangis.

"Dia bukan hanya sudah meninggalkanku saja, dia juga sudah mengkhianatiku."


# # # # # # # # # #


Selama beberapa hari aku mengurung diriku di kamar ini. Aku masih terjebak dalam keputusasaan akibat kenyataan yang menyakitkan. Aku meraih lututku, menopang kedua badanku dengan kedua tanganku yang kaku, aku mencoba untuk bangkit berdiri dari keterpurukan ini. Aku menatap cermin di kamar mandi, melihat diriku yang sangat lesu dan terlihat menyedihkan.

"Apa lagi yang harus kulakukan sekarang? "

Aku sangat bingung pada saat ini, tidak ada lagi yang dapat kulakukan. Semuanya hancur berantakan.

Aku menatap ke bawah, ke arah keran air pada wastafel di depan cermin. "Kalau saja dia tetap berada di sisiku."

"Kalau saja dia tidak berada di sana pada saat itu." Aku menutupi wajahku dengan kedua tanganku.

Jalan Keluar pun Berduri [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang