PART 13 [MEET]

30 21 6
                                    

FROM: AUTHOR

TO: DEAR READER

HOLA SEMUANYA, TERIMA KASIH SUDAH MELUANGKAN WAKTU UNTUK MEMBACA CERITA INI! MOHON MAAF UNTUK SEGALA KEKURANGANNYA. KALIAN BEBAS MENGEKSPRESIKAN PERASAAAN KALIAN DENGAN BERKOMENTAR, VOTE, DAN JUGA SHARE YA!

HAPPY READING :))

CERITA INI AKAN DI-UPDATE SETIAP 2 HARI SEKALI, PUKUL 20.00 WIB (BISA JUGA SEBELUM ATAU SESUDAHNYA DI HARI YANG SAMA)


# # # # # # # # # #


PART 13 [MEET]


Aku masih terdiam, tidak mengerti apa yang diucapkan oleh Ayahnya Aurel.

"Apa maksud dari pembahasan ini, Om—"

Tiba-tiba Aurel masuk ke dalam ruangan, "Waktu habis."

Aku menarik napas panjang dan meraba-raba rambutku untuk berpura- pura terlihat biasa saja. Aku juga memegang wajahku, berharap sudah tidak merona seperti sebelumnya.

Malam itu aku melihat begitu banyak hal yang tidak kuketahui. Tentang Marko, juga tentang Aurel dan ayahnya. Aku juga mengetahui tentang kepribadian Aurel yang selama ini tertutupi oleh sikapnya.

"Kupikir dia gadis yang kuat karena memang terlahir seperti itu. Namun, ternyata dia hanyalah orang yang tidak ingin membuat orang-orang di sekitarnya merasa khawatir."

Waktu menunjukkan pukul 00.30. Aku mengantar Aurel untuk kembali ke rumahnya. Di pinggir jalan terlihat banyak orang yang sudah mulai mempersiapkan tokonya masing-masing untuk berjualan dini hari.

"Ini adalah kesempatan yang tepat!"

Aku menghadap ke belakang, "Rel."

Aurel mendongak, "Kenapa, Nel?"

"Aku boleh cerita sesuatu gak?"

Meskipun terlihat ragu, Aurel mengiyakan permintaanku. Akupun menceritakan tentang apa yang ingin kukatakan karena sempat terpotong oleh kabar Marko tadi. Semua hal itu berkaitan dengan Pak Mario, Paman Noel, dan juga ayahku. Aku juga menceritakan tentang rencanaku dan Pak Mario untuk menjatuhkan hukuman atas Paman Noel.

"Jadi bagaimana? Apakah kau ingin membantuku?" Tanyaku dengan antusias.

Aurel berpikir sejenak. Wajahnya terlihat cemas, "Ada apa?" Tanyaku.

Dia menggelengkan kepalanya, "Aku tidak bisa ikut."

Aku menghela napas kecewa, "Tapi kenapa?"

Sejujurnya, belakangan ini aku merasa ada kejanggalan dengan sifat Aurel, begitu juga hubungannya dengan Evan.

"Apa yang sebenarnya kamu sembunyikan dariku?"

"Tidak ada yang kusembunyikan. Aku hanya tidak ingin Evan salah paham," balas Aurel, matanya mulai berbinar lagi kali ini.

Aku berusaha untuk tidak melanggar batas di antara kami, dan mencoba untuk mengerti posisinya.

"Percuma, aku tidak mengerti alasannya sama sekali."

"Baiklah. Aku bisa mengatasi ini sendiri," ucapku lemas.

"Ayo kita pulang," lanjutku.


# # # # # # # # # #


Hari ini, lebih tepatnya pagi ini, Aku akan menjalankan rencana itu. Aku mendatangi perusahaan megah itu, Sudah lama aku tidak ke sini. Waktu kecil aku sering sekali bermain di sini bersama ayah. Sayangnya, sekarang perusahaan ini telah jatuh ke tangan seorang pembunuh, yaitu tangan kanan ayahku sendiri dan adik dari ibuku, Paman Noel.

Aku sudah membuat janji untuk bertemu dengan Paman Noel. Meskipun itu sangat sulit, tetapi akhirnya berhasil juga. Aku menunggu di sofa lobi selama beberapa menit, hingga akhirnya dia datang dengan beberapa pengawal di belakangnya.

"Wah... coba kita lihat siapa yang datang," sapanya dengan senyuman seraya duduk di sofa merah yang berhadapan denganku.

Aku menghiraukan ledekannya, menatap matanya. "Hei... cobalah bersikap sopan dengan Pamanmu ini," ucapnya.

Alih-alih membuatku semakin emosi, justru ucapannya menyadarkanku. Akupun meregangkan otot-ototku agar tidak terlarut dalam emosi. "Selamat pagi Paman, bagaimana kabarnya?" Aku tersenyum ke arahnya.

Mengetahui bahwa aku tidak terintimidasi, Paman Noel langsung menunjukkan wajah seriusnya. "Apa maumu?"

"Paman memang orang yang sangat hebat ya. Maaf karena saya telah menyita sedikit waktu berharga paman," balasku sambil tertawa kecil.

"Apakah perusahaan ini berjalan lancar?"

Paman Noel terlihat sedikit kesal, "Itu bukan urusanmu. Jika tidak ada yang ingin dikatakan lagi, aku akan pergi—"

"Tunggu—"

BERSAMBUNG


# # # # # # # # # #


HAPPY 400 READERS!!!

HAI SEMUANYA! RG DI SINI.

TERIMA KASIH SEMUANYA UNTUK 400 READERS.

TERIMA KASIH UNTUK YANG UDAH BACA, VOTE, SHARE, FOLLOW, DAN COMMENT.

IKUTIN TERUS PERJALANAN KORNELIUS DAN AUREL DI CERITA JALAN KELUAR PUN BERDURI YA!!!

SINCERELY,

RANDOMGUYSS

Jalan Keluar pun Berduri [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang