Dari balkon kamar tempatnya berpijak, Taeyong memandang ke segerombol orang yang berjalan memasuki pekarangan istana. Fokus pada seorang gadis paling depan dan juga pria tinggi yang masuk di jajaran para pengawal.
Sorot itu begitu dingin. Bahkan ketika pandangan mereka bertemu, mata tajam itu tetap tidak berubah.
"Kau akan menusuknya kalau menatap ratu terus-terusan seperti itu" suara Jinsoul terdengar dari dalam kamar. Membuat Taeyong mendecak kesal
"Seriously, selain tidak diizinkan kembali, aku juga tidak dapat privasi? yang benar saja" balas Taeyong, menyindir karena gadis itu seenaknya keluar masuk kamar dan mengganggunya.
Jinsoul tidak merespon. Matanya mengitari ke sekeliling ruangan, melihat satu persatu barang yang pecah, vas bunga, guci keramik, bahkan nampan makan yang seharusnya tersaji rapi di meja tengah kini tergeletak berceceran di lantai.
"Sepertinya yang tinggal disini anak kecil" gerutu Jinsoul, menggerakkan jemarinya dan membuat masing-masing benda tersebut kembali seperti semula. Termasuk cermin retak yang ada di kamar mandi.
"Ratumu lebih kekanak-kanakan, asal kau tau"
Jinsoul berjengit sebentar. Tidak terbiasa harus diam ketika ratunya dikata-katai. "Apa kalimat panjangku sebelum ini tidak membuatmu sadar? kau hanya perlu menurut"
"Diam seperti anak kecil diruangan ini, maksudmu?" Taeyong masuk dam menutup pintu balkon. Bersandar disana dan menyaksikan Jinsoul yang sibuk membenahi seisi kamar.
"Ya, bedanya tidak merusak barang-barang"
"Kau bisa memperbaikinya lagi, tidak ada ruginya"
"Ternyata kau semenyebalkan ini ya"
"Aku bisa lebih menyebalkan lagi"
TRAKK, Jinsoul tanpa sengaja membuat cermin itu semakin retak. Dia kesal.
Lain halnya dengan Taeyong, pria itu dengan santainya melangkah menuju guci keramik yang sudah diperbaiki dan menjatuhkannya hanya dengan sentuhan jari "Ku pikir aku akan .." TARR "..keluar dari istana"
Jinsoul mengukung Taeyong dengan sihirnya, membuat kedua tangan itu tersingkap ke belakang. "Kau tidak akan bertahan bahkan hanya dalam waktu 2 hari di luar sana"
"Johnny dan Ten hidup disini lebih dari 2 hari" untung saja Jinsoul itu tidak menghilangkan suaranya seperti yang dilakukan Heejin. Jadi Taeyong masih bisa meladeninya adu mulut.
"Mereka hanya beruntung"
Taeyong mendengus tertawa, benar-benar merasa diremehkan. "Apapun itu, aku akan tetap pergi"
"Coba saja" tantang Jinsoul.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON Volume 2 - LOONACITY Version || NCT WAYV LOONA
FanfictionSequel of MOON volume 1 - NCT WAYV LOONA Baca dulu volume 1 nya sebelum masuk kesini (untuk pemahaman cerita). Thank you. MOON volume 2 : 1. NCT 1/3 Version 2. LOONACITY Version (NOW) 3. EDEN Version (Bisa dibaca barengan, terserah mau yang mana dul...