Part 17

240 68 12
                                    


Setelah ditemukannya sosok Taeyong yang terdampar di pinggiran air terjun, kini mereka memusatkan semua perhatian kepada pria bumi tersebut. Mengesampingkan segala urusan dan memprioritaskan kesembuhan ketua NCT itu.


Choerry tidak berpindah dari tempatnya sama sekali. Ia duduk di samping ranjang, sibuk membacakan berbagai macam mantra penyembuh tanpa henti. 


Dia sendiri tidak mengerti. Luka luar Taeyong sudah tertutup sempurna. Tapi pria itu begitu kesakitan. Luka dalamnya bukan luka biasa, bukan luka yang bisa semudah itu disembuhkan oleh Choerry.


"Apa ada perubahan?" suara Heejin terdengar dingin di dekat pintu. Bertanya dengan suara parau.


Choerry tau, ratunya begitu sedih. Heejin berkali-kali masuk ke ruangan dengan wajah penuh harapan, namun yang didapat hanyalah kenyataan pahit kalau orang yang dicintainya masih belum sadarkan diri.


"Heejin, aku pasti akan langsung memberimu pesan telepati kalau dia--"


"Aku bertanya" sela Heejin, entah kenapa terdengar begitu datar, tanpa emosi. 



Choerry menghela nafas. Sikap Heejin berubah, begitu dingin dan tidak ramah seperti dulu. "Belum, Yang Mulia" katanya, jujur



Aslinya Heejin tidak suka disebut 'Yang Mulia', namun kali ini sang ratu itu seakan tidak peduli dan memilih pergi kembali ke ruangannya. Choerry bisa menjamin bahwa 30 menit setelah ini Heejin akan kembali datang dengan pertanyaan yang sama.



"Maaf, Heejin. Aku sudah berusaha" sebut Choerry dalam batinnya, yang lagi-lagi tidak mendapatkan balasan.



Choerry kembali memfokuskan dirinya pada Taeyong. Melakukan berbagai hal sebisanya namun tetap saja.. tidak berpengaruh apapun.


Selang beberapa menit, seseorang kembali datang.


Ah, bukan sesorang tapi 2 orang.




"Aku bawa pangeran Jaehyun"


Itu Jinsoul, datang dengan seorang pangeran yang akhir-akhir ini mereka buat bolak-balik dari Artahema ke Istana. Memang hal itu merupakan kemauan sang pangeran itu sendiri demi mendapatkan maaf dari Yang Mulia Ratu, hanya saja mereka harus mengakui kalau kali ini merekalah yang membutuhkan pangeran tampan itu.


"Pangeran, apa kau ingat bentuk kalung dan ukurannya?" tanya Jinsoul, terdengar seperti mendesak.


Jaehyun hanya mengangguk, matanya melirik kearah pria yang berbaring di ranjang. Bertanya-tanya dalam hati sebenarnya siapa pria itu. Jaehyun tidak pernah melihatnya, baik di Artahema ataupun dibelahan LOONACITY manapun.

MOON Volume 2 - LOONACITY Version || NCT WAYV LOONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang