Part 14

409 98 11
                                    


Heejin tidak bisa menggunakan sihir.


Dia memang di LOONACITY. Dia memang ratunya.


Tapi tetap dia tidak bisa menggunakan sihir.


Bukankah aneh? penguasa namun tidak bisa melakukan apapun.


"Ini tidak akan berhasil" tanggap Heejin begitu Choerry memberikan arahan padanya untuk melakukan proses kepulangan Johnny dan Ten.


Ya, mereka sedang mempersiapkan ritual. Petak-petak lantai dibawah mereka kini berlambangkan simbol-simbol LOONACITY. Kim Lip juga sudah menuliskannya kalimat mantra menggunakan alphabet agar dapat dibaca Heejin. Johnny dan Ten sudah berada dalam posisi. Semua sudah dilakukan.


Tapi Heejin masih 100% ragu dan beranggapan ini akan gagal.


"Just try, Yang Mulia" jawab Choerry, bersemangat. Begitu juga dengan wajah Ten dan Johnny yang antusias, sudah tidak sabar untuk pulang. 


Hhhh, Heejin pasti akan mengecewakan mereka. "Jangan panggil aku begitu" tanggapnya pada Choerry, kemudian beralih ke 2 pria yang duduk dikursi tengah lingkaran transmutasi. "Tolong jangan berharap banyak"


"Jangan terlalu terbebani Heejin, setidaknya kita mencoba. Ini langkah yang bagus" jawab Johnny, berbanding terbalik dengan jawabnya yang sangat berharap kalau ini berhasil.


Heejin juga --demi apapun-- berharap ini semua dapat bekerja dengan benar. Namun rasanya sulit.


Matanya melirik kearah Ten dan Kim Lip yang sedang berdebat. Ten duduk di kursi sedangkan Kim Lip menggambar simbol-simbol didalam lingkaran yang mengharuskan Ten untuk menaikkan kakinya karena menghalangi. 


"Kenapa aku harus duduk disini dulu baru kau menggambar? bukankah ini merepotkan?" tanya pria mungil itu, kesal sendiri karena harus berulang kali mengangkat kakinya


"Ini namanya penguncian, gimana kau bisa terkunci kalau masuk ke lingkarannya saat selesai?" jawab Kim Lip, tak kalah sebal. Fokus melanjutkan pekerjaan sembari melihat kedalam buku panduan yang melayang-layang disisinya.


"Jadi kalau aku melangkahkan kaki keluar garis, kau harus menggambar lagi yang baru gitu?"


Kim Lip hanya melirik sinis padanya, tidak merespon karena ia tau kalau Ten sendiri juga sebenarnya tau jawabannya.


"Oke, siap!" seru Kim Lip, menyudahi kegitannya dan berdiri di posisi. "Heejin, hitungan ke 3"


Ukiran simbol tersebut mulai bercahaya begitu Choerry juga berada dalam posisinya, menerangi setiap sisi ruangan. 


"Satu.."




MOON Volume 2 - LOONACITY Version || NCT WAYV LOONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang