MOON Volume 2 - LOONACITY Version || NCT WAYV LOONA

Part 20

..Menyingkirkanmu"

"Mungkin itu terdengar jahat, tapi itu memang maksud utamanya"

"Ah, Jay juga sama, menyukai Heejin juga. Tapi karena dia menghormatimu-- dan Ji Hansol-- maka dia mengalah"

"Kau bisa tanya orang terdekat Jay kalau tidak percaya kata-kataku"

Taeyong merenung sendiri dalam 'kamarnya' hingga larut. Sama sekali tidak mengantuk padahal jam sudah lewat dari tengah malam.

Taeyong berpikir orang terdekat Jay adalah dirinya. Jay selalu terbuka, dan Taeyong selalu tau mana Jay yang berbohong dan mana Jay yang jujur. Bahkan dengan kemampuan menyamar Jay yang menjadi ciri khasnya itu tetap tidak bisa membohongi Taeyong. 

Setidaknya bagi dia Jay seperti itu. 

Tapi setelah mendengar penjelasan Jinsoul, Taeyong jadi ragu, selama ini apa dia benar-benar telah mengenal Jay dengan baik?

***

"Aku tidak bisa memberitahumu, Choerry. Tidak sekarang" tolak Heejin, tegas

"Oke, tapi setidaknya kita harus segera memberikan kalungnya pada Vivi sebelum Eden merebut--"

"Tidak, Kim Lip belum siap. Jangan berikan kalungnya sebelum kalian mendapatkan Yeojin atau.."

"Ya atau..?" pancing sosok didalam cermin itu, mendesak Heejin untuk melanjutkan kata-katanya.

Heejin menghela nafas sejenak, menolak untuk melanjutkan "Segera pergi ke titik koordinat! Jangan libatkan siapapun! katakan pada Haseul untuk fokus! aku akan bicara denganmu lagi nanti"

Setelahnya, Heejin menghapus bayangan cermin itu tanpa menunggu respon Choerry. Ditutupnya semua cermin, kaca dan segala hal yang bisa dijadikan alat penghubungnya dengan Choerry di ruangan itu. Kemudian kembali ke kursinya dan berpikir keras.

"Apa semua baik-baik saja?" tanya Jinsoul, muncul dari arah pintu utama dan melihat Heejin yang sedang dilanda gelisah.

"Keadaannya berubah" kata Heejin sembari meremat surai rambutnya "Mereka menolak" 

Jinsoul menghembuskan nafasnya panjang, "Itu sulit, Heejin. Mereka hanya manusia yang ingin hidup"