06 - Bego

4.6K 591 42
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 12:30 siang, sedangkan Jose dan teman-temannya masih bersantai di warung mang Oji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam sudah menunjukkan pukul 12:30 siang, sedangkan Jose dan teman-temannya masih bersantai di warung mang Oji. Begitupun dengan Aza, gadis itu masih ada disana.

Jose yang sibuk dengan ponselnya, mengotak-atik benda pipih itu, melacak sesuatu dari dalam sana.

Sedangkan Bian, dan Uzi mereka berdua juga sedang mencari tahu informasi tentang mata-mata yang tadi Jose bicarakan.

Aza, dia duduk disamping mang Oji, mereka berdua saling bertukar cerita. Mang Oji bercerita tentang bagaimana warung miliknya bisa di jadikan sebagai basecamp anak Liondez dan masih banyak lagi.

Aza hanya mendengarkan semua cerita yang keluar dari mulut mang Oji, ditemani dengan seekor kucing kecil milik mang Oji yang dia beri nama Aca.

"Den," panggil Carles kepada Jayden yang sedang makan mie disampingnya.

Jayden berdehem, dengan mulut yang masih berisikan mie cowok itu tidak bisa menjawab panggilan Carles si mujaer.

"Si Jose, tumben bener ya nge-bawa cewek ke basecamp," bisik nya.

Jayden menyedikkan bahunya acuh, dia menelan lebih dulu mie yang ada di mulutnya baru menjawab, "Biarin aja sih, namanya juga PDKT."

Carles tidak menjawab, cowok itu malah menoyor kepala Jayden lalu berkata, "Dia baru kenal udah langsung dibawa ke basecamp lo gak curiga?"

"Siapa tau dia lagi yang jadi mata-matanya si retpayer itu," jelas Carles.

Jayden menghela napas berat, dia membalas menoyor kepala Carles lalu berkata, "Inget ya, Jose gak bego kaya lo!" ucapnya lumayan kuat, sehingga Jose dan yang lainnya bisa mendengar ucapannya.

Semua mata tertuju kepada dirinya dan Carles, menatap mereka berdua dengan tatapan sinis membuat keduanya seketika terdiam kikuk.

"Hehehe, santai aja kenapa sih bang, ngeliatnya," ucap Jayden.

"Istirahat berapa menit lagi?" tanya Jose dengan nada datar.

"10," jawab Bian.

Jose berjalan ke arah Aza, menarik tangan gadis itu dan membawanya keluar dari dalam sana.

Sesampainya diluar warung, Jose berkata, "Lo jangan bilang apa-apa ke temen-temen lo," jelasnya penuh penekanan.

Aza terkekeh remeh. "Gue gak sebego itu kali," jawabnya singkat lalu kembali berjalan masuk kedalam warung.

Baru saja Aza membalikkan tubuhnya, tangannya sudah lebih dulu di cekal oleh laki-laki itu.

"Ck, apa lagi?!" geram Aza.

Tidak menjawab Jose justru memperhatikan wajah Aza lumayan lama, menatap netra coklat milik gadis itu sangat dalam. Mengamati setiap inci yang ada di wajah wanita yang berada didepannya saat ini.

JOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang