18 - Patung Kuda

2.7K 462 296
                                    

Holla...

Follow Instagram

@joseniskala
@azariellavrna
@jayden.arvenu
@kinanraza
@carleserginio
@juanacnra_
@liondez.official
@jeyn.wp

Masih nyari orang yang siap buat megang akun mereka.

Syarat nya udah ada di Instagram @jeyn.wp

Usahain bacanya jangan di langkah-langkah ya, biar nyambung.

Oh iya, bantu je buat share dan promosiin cerita ini ya, tujuannya apa? Je yakin semuanya udah tauu, anak baik anak pinter harus bantuin Je biar Je makin rajin up-nya☃

*****


Aza, mata cantik miliknya kini sudah mulai terbuka secara perlahan. Ia memegangi perutnya yang masih terasa sedikit nyeri sembari mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan. Kening gadis itu mengerut bingung, saat melihat suatu tempat yang tidak ia kenali sama sekali. "Gue ada di mana?"

Ringisan kecil berhasil lolos dari mulut gadis itu. Baru saja Aza ingin mengubah posisi tubuhnya, pintu ruangan yang saat ini sedang ia tempati terbuka seketika dan menampilkan seorang laki-laki tinggi dengan sebuah mangkuk di tangannya.

Netra hijau milik laki-laki itu menangkap jelas pergerakan yang sedang Aza lakukan. Dia, dengan segera langsung mempercepat langkahnya dan menaruh mangkuk berisi bubur itu di nakas samping ranjang Aza berada, sebelum akhirnya ia membantu gadis itu untuk bangkit dari posisi awalnya. "Pelan-pelan."

Setelah selesai membantu Aza untuk bangun dari posisi tidurnya, Jose mengambil kembali mangkuk bubur tersebut dan langsung memberikannya kepada Aza. "Lo, makan dulu."

Aza menatap Jose lalu dengan cepat mengalihkan pandangannya ketika Jose menatap matanya balik. "Gue gak laper."

Jose menghela napas pelan, lalu duduk di samping gadis itu. "Makan sendiri, apa gue suapin?" ucapnya sembari menyendok bubur tersebut dan mengarahkannya ke arah mulut Aza.

Aza menatap Jose canggung, lalu mengambil alih mangkuk yang ada di tangan laki-laki itu. "Gue ada di mana?" tanyanya mengalihkan.

Jose tersenyum tipis sembari bangkit dari duduknya. "Di warung mag Oji."

"Habisin bubur lo, yang lain udah nungguin di depan." Jose keluar dari kamar tersebut, dengan senyum yang masih tersemat di bibirnya.

Aza menganggukkan kepalanya pelan, gadis itu mulai memasukkan sedikit demi sedikit bubur yang sudah Jose berikan ke dalam mulutnya. "his so sweet."

*****

Sebuah ruangan tersembunyi yang letaknya berada tepat di dalam warung mang Oji. Ruangan yang sudah mang Oji dan para anggota Liondez angkatan pertama siapkan untuk berjaga-jaga. Di ruangan inilah Liondez menunjukkan sisi lainnya. Liondez bukan hanya sekedar komunitas geng motor, tapi Liondez lebih dari itu.

Dengan lihai, jari-jari tangan milik Uzi kini sedang bergelud hebat dengan keyboard komputer yang ada dihadapannya saat ini.

JOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang