14 - Abandoned Room

2.7K 400 83
                                    

Holla!! thanks for 15k readers guys!!

Holla!! thanks for 15k readers guys!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Se." gadis itu kembali memanggil nama cowok yang masih belum saja sadarkan diri sampai saat ini. Sudah berkali-kali Aza memanggil-manggil nama laki-laki yang posisinya tidak terlalu jauh dari dirinya, tapi tetap saja tidak mendapatkan jawaban dari laki-laki itu.

"Se, bangun!"

Laki-laki yang namanya terus saja dipanggil oleh Aza itu, masih dalam pengaruh obat bius yang orang itu berikan.

Gadis itu berdecak kesal, dia tidak bisa leluasa untuk bergerak saat ini. Tangannya di ikat di sisi kursi yang sedang ia duduki saat ini.  Begitupun dengan Jose, laki-laki yang menundukkan kepalanya dengan mata yang tertutup pun sama posisinya dengan dia.

"Jose!" Aza berdecak kesal sebelum akhirnya gadis itu meringis pelan ketika merasakan sakit pada bagian belakang lehernya akibat pukulan kuat yang ia dapatkan tadi. "Sialan! Sakit banget leher gue."

Gadis itu memejamkan matanya sejenak, mengatur kembali napasnya sebelum akhirnya dia menggoyang-goyangkan kursinya agar bisa berjalan mendekati laki-laki yang ada di samping kanannya. Dirasa sudah lumayan dekat, Aza langsung menendang kaki milik laki-laki itu. "Jose bangun!"

"Ah elah, tidur mati kali ya?"

"Jose Niskala Natanael! Bangun woy! Gue pegel nih!"

Lagi dan lagi gadis itu berdecak kesal, dia terus menendangi kaki Jose tanpa memiliki niatan untuk berhenti sebelum laki-laki itu membuka matanya. "Udah sih fix! Tidur mati ni orang."

"Gak bangun gue matiin beneran lo!" ancam Aza, gadis itu sudah mulai kesal kepada Jose yang tak kunjung membuka matanya.

Jose meringis pelan sebelum akhirnya laki-laki itu mulai membuka matanya secara perlahan, dia menaikkan pandangannya ke arah Aza yang masih setia menendangi kakinya. "Heboh banget sih lo!" ucap Jose dengan mata yang masih belum terbuka sempurna.

Aza menatap Jose dengan tatapan kesal, lalu kembali menendang kaki Jose membuat sang empunya berdecak kesal dan berkata, "Bisa diem gak tu kaki! Gue patahin nih!" ancam laki-laki itu membuat Aza mendelik kepada.

Jose mengendarakan pandangannya ke setiap penjuru ruangan yang saat ini sedang mereka tempati. Ruangan yang terlihat sudah lama terbengkalai, banyak sarang laba-laba serta lampu yang sudah mati. Hanya ada satu lampu yang berada tepat di atas kepala mereka berdua yang masih hidup.

"Sialan!" umpat Jose kesal. Dia menarik tangannya sekuat mungkin, berusaha untuk melepaskan tangannya dari ikatan yang saat ini masih menggelang di tangannya.

Aza menatap hal tersebut dengan tatapan malas, dia memutar bola matanya lalu menghembuskan napas pelan. "Begonya kebangetan," ucap gadis itu pelan tapi masih bisa di dengar oleh Jose.

Jose menatap kearah gadis yang saat ini sedang membuang muka padanya dengan tatapan tajam. "Apa kata lo? Siapa yang bego?!"

Aza menoleh, "Disini ada siapa, selain gue?" ucapnya.

JOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang