15 - Berpencar!

2.9K 421 152
                                    

Holla... 22,8k Readers🔥 Thnks guys!!

"Dia yang sudah berhasil menyelesaikan seribu permainan, tidak akan kalah dengan satu permainan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia yang sudah berhasil menyelesaikan seribu permainan, tidak akan kalah dengan satu permainan."

__________________________________

Jose menatap sekitarnya dengan sangat hati-hati, mengamati tempat tersebut dengan sangat teliti. Memperhatikan setiap sudut dan ruangan yang ada disana.

Mereka berdua kini tengah berjalan di tengah lorong yang sangat sepi dan hening. Lorong yang bisa dibilang cukup menyeramkan bagi kalian yang penakut, karena memiliki sudut gelap disana.

"Ini markas mereka?" Jose terus mengamati dengan tangan yang tak lepas menggenggam erat tangan gadis yang ada di belakangnya.

"I think, no," jawab Aza. Gadis itu kini tengah memicingkan matanya, dia melihat ada satu ruangan yang cukup gelap. Terlihat seperti ada seorang perempuan yang sedang duduk sembari memeluk lututnya disana.

 Terlihat seperti ada seorang perempuan yang sedang duduk sembari memeluk lututnya disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aza tidak bisa melihat dengan jelas, apa itu benar-benar seorang wanita atau bukan. Setiap ruangan yang ada di lorong tersebut sangat gelap. Tidak ada setitik cahaya pun disana.

"Bisa lepas gak?" tanya Aza kepada Jose yang masih setia menggenggam tangannya. Jose menoleh lalu tanpa menjawab langsung melepas genggaman tangan tersebut.

Aza semakin mendekatkan dirinya ke ruangan tersebut. Mempertajam penglihatannya agar bisa melihat dengan jelas apa yang ada di dalam sana. Sebuah ruangan yang pintunya terkunci dengan sebuah gembok yang terlihat sudah berkarat.

Tangan gadis itu terulur untuk memegang gembok yang tertanam pada pintu tersebut. Belum sempat tangan Aza mengenai gembok yang ada di sana, Jose sudah lebih dulu menahannya.

Jose menatap Aza lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Jangan."

Jose kembali menggenggam tangan milik gadis itu dan membawanya pergi dari sana. Tak jauh dari tempat mereka saat ini, Jose bisa melihat ada sebuah tangga yang mengarah ke lantai bawah ruangan.

Jose mengalihkan pandangannya kearah Aza. Sedangkan gadis itu, perhatian nya masih ada pada ruangan yang tadi ia lihat. Jose menarik sedikit tangannya Aza lalu berkata, "Disana," katanya dengan mata yang tertuju pada tangga tersebut.

JOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang