07 - Sebuah kenangan

3.9K 505 29
                                    

Sampai di rumah dengan keadaan yang sudah tidak karuan itu membuat Ayna— Ibu dari seorang Jose Niskala Natanael seketika cemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai di rumah dengan keadaan yang sudah tidak karuan itu membuat Ayna— Ibu dari seorang Jose Niskala Natanael seketika cemas.

Melihat wajah anaknya yang sudah banyak sekali luka babak belur semakin membuat dirinya cemas.

Lantas, Ayna, masih takut anaknya yang satu itu mengalami hal yang sama seperti anak perempuannya.

Seorang anak perempuan yang dihajar habis-habisan oleh orang yang tidak berhati. Seorang gadis yang pada saat itu masih berusia 10 tahun sudah dilecehkan lalu dibunuh oleh mereka dengan cara yang sadis, membuat Ayna mengalami sedikit gangguan pada mentalnya.

Mengharuskan wanita itu untuk terus berkonsultasi dengan psikiater. Itulah salah satu alasan Jose ingin mengetahui dan membalaskan semua nya.

"Ose, kamu kenapa babak belur gini," tanya Ayna sembari memegang wajah Jose dengan tangan yang bergemetar.

Ayna mengajak Jose untuk segera duduk di sofa ruang tamu, wanita itu langsung mengambil sebuah kotak P3K untuk Jose.

Membersihkan semua darah yang masih ada disana. "Ose, jawab mamah."

Cowok itu meringis ketika merasakan perih disudut bibirnya. "Enggak apa-apa mah," jawabnya.

Tangan Ayna semakin bergemetar, air mata sudah mulai berlinang dimatanya membuat Jose yang melihat itu langsung memegang tangan ibunya yang masih berada diwajahnya.

"Ose gak apa-apa mah," yakin Jose menenangkan.

Dia menangkup wajah ibunya, mengusap air mata yang sudah mulai menetes dari sana lalu memeluknya. "Mamah jangan khawatir, Ose gak apa-apa. Ini cuma luka kecil aja mah," tutur cowok itu.

Ayna, wanita itu menangis tanpa suara didalam pelukan puteranya. Dia mengusap rambut anaknya lalu berkata, "Ose jangan tinggalin mamah," kata wanita itu dengan suara yang bergemetar.

Jose memangguk. "Ose gak bakalan ninggalin mamah."

Ayna melepas pelukannya, dia mengusap air matanya. "Ose, mamah udah masakin ayam balado kesukaan Ose, di makan ya. Mamah ke kamar dulu," jelas wanita itu lalu segera pergi dari hadapan Jose.

Jose menatap pundak Ayna yang semakin lama semakin mengecil dari pandangannya dengan tatapan sedih.

Dia beralih menatap kearah meja makan dan langsung berjalan kearah meja tersebut.

Cowok itu terkekeh ketika melihat sebuah masakan yang sudah ibunya buatkan.

Bayangan tentang Jessy— adiknya kembali berkeliaran secara bebas didalam pikirannya.

Flashback on

"Mamahh!! Ayam Esyy di makan sama kak Ose!!" pekik gadis berumur 10 tahun itu.

"Enggak mah, Essy fitnah! Orang dia kok yang ngasih ayam ini ke Ose!" teriak anak laki-laki berusia 13 tahun itu dengan suara yang tak kalah nyaring.

JOSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang