O4 | Sebuah Dekapan

1.1K 261 15
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Sore hari dengan dibalut jaket kulit serta topi hitam yang menempel di tubuh, Jisung membawa tungkai rampingnya untuk menaiki satu persatu anak tangga di stasiun kereta api bawah tanah. Ada sebuah destinasi cafe yang harus dia datangi karena telah membuat janji dengan seseorang.

Menatap sekali lagi ke arah ponsel, lelaki manis itu lantas mengedarkan pandangan demi mencari tempat pertemuan mereka, segera mengantungi benda tersebut ketika menemukan bangunan bercat hitam putih di ujung jalan.

Menyusuri trotoar jalanan super bersih layaknya negara Jepang, Jisung pada akhirnya berhasil sampai di cafe setelah melewati satu halte bis dekat sana. Pintu didorong, membuat lonceng yang terpasang di atas sana menjadi berbunyi nyaring.

Beberapa pelanggan di dalam seketika menoleh, lalu terlihat sebuah lengan terangkat ketika menyadari kehadirannya.

Berjalan mendekat serta mengurungkan niatan untuk mengambil ponsel guna menghubungi Jiyoon, Jisung lantas mendekat ke arah meja pojok yang sudah ditempati oleh gadis cantik tersebut.

"Kenapa minta ketemu-"

"Hai Ji."

Ucapan si tupai langsung terhenti ketika maniknya menangkap eksistensi pemuda lain di meja tersebut. Lee Minho, Jisung sama sekali tak mengharapkan kedatangan sang kakak.

Dengusan terdengar, pemuda virgo itu lantas menarik kursi di sebelah Jiyoon lalu menempatinya setelah membuang muka ke arah lain, enggan menatap Minho yang masih setia duduk di hadapan.

"Jadi, kenapa nyuruh ke sini?" Jisung kembali membuka suara, bertanya to the point karena jujur saja ia mendadak malas sekarang. Tadi sosok berambut sebahu itu mengirimkan pesan, mengatakan ingin bertemu di cafe ini untuk membicarakan hal yang penting.

Di sisi lain Jiyoon sendiri sibuk menahan senyum sembari menggigit sedotan putih dalam jus lemon miliknya, memandang Jisung dan Minho secara bergantian.

"Gak ada, aku iseng manggil kakak ke sini."

Percayalah, di detik selanjutnya si tupai langsung berdiri tanpa aba aba, membuat dua orang lainnya tersentak seketika.

"Kalau gitu gue pulang."

Sebenarnya secangkir milkshake coklat bisa saja ia nikmati di sana sembari berbincang ringan dengan Jiyoon, hanya saja, kehadiran seseorang membuat moodnya sukses rusak.

"Eh Kak Jisung mau kemana?" Jiyoon berseru kecewa, mencoba menahan yang lebih tua meski hal itu sia sia.

"Kamu mau kemana?" Minho tiba tiba menahan tangan kurus tersebut, membuat langkah Jisung seketika terhenti.

"Lepas kak, aku mau pulang."

Ah, Lee Jisung hanya menggunakan kata ganti 'aku' ketika bersama keluarganya, mengubahnya menjadi 'gue' kala berbincang dengan teman, serta menyebut 'saya' jika berhadapan dengan orang asing atau sosok yang memang patut dihormati.

Brother Me [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang