1O | Kenangan Pahit Di Masa Lalu

984 211 57
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Jisung yang baru saja pulang dari kampus, seketika dikejutkan dengan sebuah asap yang nampak mengepul dari bagian belakang rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung yang baru saja pulang dari kampus, seketika dikejutkan dengan sebuah asap yang nampak mengepul dari bagian belakang rumah.

Takut jika saat ini tengah terjadi kebakaran, si manis lantas buru buru berlari menyusuri halaman samping rumah, mengabaikan pintu gerbang yang belum tertutup sempurna atau sekedar tanaman yang tak sengaja ia injak.

"Hhhh hhh..." nafasnya menderu disertai dengan jantung berdetak tak nyaman, hampir saja lelaki mungil itu ingin menghidupkan keran air yang langsung terhubung dengan selang panjang, namun pergerakan tersebut seketika terhenti kala menyadari sang pelaku dari kepulan asap tadi.

Ternyata Junhui, pria dewasa itu terlihat sedang melemparkan sesuatu ke dalam tong tempatnya membakar sampah.

Entah kenapa firasat Jisung langsung memburuk, ia tak tau pasti apa yang tengah papanya musnahkan, namun pemuda bermata bulat itu bisa memastikan jika hal tersebut bukanlah sesuatu yang baik.

Berjalan mendekat secara perlahan sembari mencoba menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk, Junhui masih belum menyadari kehadiran sang putra karena memang posisinya tengah memunggungi Jisung saat ini.

Suara kertas dirobek terdengar cukup keras, di detik selanjutnya si bungsu langsung membelalak kaget begitu menyadari apa yang tengah tuan Lee pegang.

"PAPA KENAPA NGEBAKAR BUKU LIRIK AKU?!" sumpah demi apapun, Jisung sudah tak peduli lagi, hatinya berdenyut sakit begitu melihat benda yang menjadi semesta kecilnya kini dihancurkan begitu saja.

Tas terjauh, kaki yang terasa lemas serta air mata menggenang. Semua itu Jisung abaikan, sibuk terdiam dengan letupan emosi yang bahkan lebih ganas dari nyala api.

Junhui sendiri sedikit terkejut mendengar teriakan barusan, namun ketika pria itu menoleh, tatapan dingin lah yang ia lemparkan.

"Kenapa hah? Kan papa sudah nyuruh kamu buat berhenti main musik! Pantas saja nilai kamu jelek, kamu sudah jadi pembangkang sekarang."

Robekan kertas itu Junhui lempar dengan kasar ke dalam tong, membuat api yang menyala kini berkobar lebih besar seiring dengan amarah yang Jisung rasakan.

Brother Me [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang