18 | Butterfly Effect

936 181 22
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Satu cup minuman manis serta obrolan ringan menjadi peneman mereka menghabiskan sisa hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu cup minuman manis serta obrolan ringan menjadi peneman mereka menghabiskan sisa hari. Sore ini Jisung, Felix serta Hyunjin sepakat untuk pergi ke mall yang berada dekat dengan universitas, duduk pada salah satu kursi yang tersedia sembari melepas penat setelah menghadiri kelas.

Berbekal minuman dari kedai ban ban yang tadi ia beli, Jisung sibuk menyesap beri beri chizu miliknya sambil memperhatikan dua pemuda yang tengah bertengkar di hadapan.

Ah tentu bukan sesuatu yang serius, Felix hanya tengah kesal karena miruku bobanya sempat dihabiskan setengah oleh si tampan. Dan begitulah, berakhir dengan sosok koala yang merajuk serta Hyunjin yang terkekeh puas.

Remaja di seberang nampak sibuk dengan lamunan, tak ikut masuk ke dalam obrolan karena memikirkan Minho tentu jauh lebih menarik untuk dilakukan. Kedua kakak beradik itu masih belum bertemu untuk meluruskan kesalahpahaman, dan hal itu tentu begitu mengganggu si manis.

Sembari menyesap aoi lemon tea miliknya, Hyunjin lantas melemparkan pandangan ke depan, sedikit menyerngit kala mendapati lelaki berpipi gembil itu yang termenung, lagi.

"Ji, lo mikirin apa sih sampai keliatan stres gitu? Mikirin dosa?" meski dibalut dengan candaan, namun sebenarnya pertanyaan yang terlontar cukup serius, ia merasa khawatir dengan salah satu temannya itu.

Mendengar ucapan barusan, kini Felix juga ikut mengalihkan atensi ke arah Jisung, sukses melupakan rasa kesal karena minuman favoritenya tinggal sedikit.

Merasa dirinya diperhatikan, buru buru Jisung menggeleng sembari mengulas senyum simpul. Bukan bermaksud merahasiakan, hanya saja menurutnya masalah tersebut bukan sesuatu yang bisa dikonsumsi oleh sembarang orang.

"Bukan apa apa kok." berucap singkat lalu meraih cup di atas meja, Jisung sibuk mengigit sedotannya sambil melempar pandangan ke arah lain, mencoba menghindari pertanyaan demi pertanyaan yang bisa saja kembali terlontar.

Tentu dalam sekali pandang, baik Hyunjin atau Felix langsung tau jika anak itu tengah menyembunyikan sesuatu. Namun melihat bagaimana gerak gerik Jisung yang seolah enggan membahas, maka kedua pemuda tersebut sebisa mungkin mencoba menghargai serta mengerti.

Brother Me [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang