O5 | Pemuda Posesif

1.3K 246 48
                                    

Jangan lupa voment :D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa voment :D

•••

"Baiklah, rapat hari ini sudah selesai, pertemuan selanjutnya akan diadakan tanggal 12 nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Baiklah, rapat hari ini sudah selesai, pertemuan selanjutnya akan diadakan tanggal 12 nanti." Chan berucap tanda rapat rutin BEM telah berakhir, para pengurus inti di BEM Fakultas serta HMJ lantas membubarkan diri guna menjalankan tugas yang diberikan.

Sang presiden mahasiswa sendiri masih berdiam diri di dalam ruangan, mendiskusikan beberapa hal dengan sekretarisnya. Kini mereka mulai menyiapkan agenda dies natalies kampus yang akan berlangsung kurang lebih lima bulan ke depan, beberapa persiapan telah selesai namun tentu saja masih banyak kegiatan yang harus dijalankan.

"Minho, ke sini."

Merasa dipanggil, pemuda berhidung bangir itu lantas mendatangi sang ketua, turut bergabung serta memberi beberapa saran guna menghadapi masalah kecil yang mereka hadapi. Berpolitik dalam universitas memang benar benar menyita waktu dan pikiran.

Beberapa menit kemudian jalan keluar ditemukan, Jihyo selaku sekretaris BEM lantas mencatatkan pembahasan mereka pada apple macbook pro M1 miliknya, laptop yang begitu cocok digunakan oleh mahasiswi IT seperti dirinya.

Untuk hari ini sudah selesai, sisanya akan Chan infokan lebih lanjut. Begitu banyak hal yang harus ia urus, membuat sosok pucat itu seketika bangkit sembari menghela nafas panjang.

"Gue mau makan siang, lo ikut?" yang lebih tua bertanya dengan bahasa informal kala mereka telah keluar dari ruang rapat, Minho nampak mengangguk sekilas, merasa perut sedikit keroncongan karena terakhir kali diisi pagi tadi.

Kedua mahasiswa berparas rupawan itu lantas berjalan menuju kantin fakultas FISIP karena memang letaknya lebih dekat, mereka sibuk berbincang ringan tanpa menyadari orang orang yang melirik tertarik karena aura menawan yang terpancar.

Sungguh, sembilan puluh sembilan persen dari mereka mengharapkan sebuah kesempatan supaya bisa berjalan beriringan dengan Minho atau Chan, namun sayang sekali sepertinya level yang terlalu jauh membuat nyali ciut tanpa sempat mencoba.

"Oh iya Ho, kenapa adik lo gak mau gabung BEM? Padahal gue yakin dia punya potensi." yang lebih tua kembali membuka suara, membelokkan langkah pada koridor dengan taman di sisi kiri dan kanan.

Brother Me [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang