empat

3 3 0
                                    

°𝓱𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓻𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰°


Pagi ini Kana bersemangat mendengarkan pelajaran, dirinya hanya terfokus pada tulisan-tulisan hitam di papan tulis. Namun untuk beberapa saat konsentrasi nya terpecah ketika tidak sengaja melihat siapa yang berjalan di koridor  depan kelasnya.

Bukannya itu???

Darren?

Jadi dia sekolah disini?

Kok gue baru tau

Aaaaa tanteee kok Kana ketemu sama Darren terus.

Jodoh kali? Ihhh apasih

Kana meringis dalam hati, bisa-bisanya dia satu sekolah dengan si kampret. Untung aja nggak satu kelas. Tapi Kana jadi kepo dia dikelas apa.

Sampai mana tadi materinya, sudahlah Kana tidak bisa kembali fokus.

Hingga bel istirahat berbunyi akhirnya Kana merasa lega, dia segera berdiri keluar kelas. Menuju kantin tentunya, siapa tau ketemu Darren. Eh tapi tujuan Kana ke kantin cari makan loh ya. Kalian jangan salah paham.

Memasuki area kantin, dia sudah merasa kepanasan. Memang cuaca hari ini panas, Kana jadi pengen ke kelas lagi namun dirinya merasa lapar.

"Yaudah deh makan aja, udah terlanjur kesini." Putus Kana lalu menuju kantin mbak Evi (penjual nasi goreng).

Loh, ada Darren.

Sebenarnya Kana mau menyapa tapi ya gitu, gengsi. Terus kalau ga jadi makan nasi goreng Kana mau makan apalagi. Kalau ke tempat nasi goreng dia ketemu Darren. Gimana ya, jadi bingung sendiri.

Setelah berfikir sejenak, Kana memutuskan tetap melanjutkan makan. Sepertinya Darren juga akan pergi dari sini.

Darren benar-benar pergi sesuai perkiraan Kana dan mereka berpapasan.

"Disapa nggak ya." Ucap Kana sudah was-was.

Saat mereka benar-benar berpapasan, Kana dibuat melongo olehnya.

"Hah? Kaga disapa gue?"
Kana bertanya-tanya dalam hati. Seriusan Darren kaga nyapa. Bahkan dia seperti orang yang nggak kenal sama Kana. Hebat banget ya bisa gitu. Awas aja, Kana juga bisa kok lupa sama dia.

"Ren."
Kana menoleh memandang seseorang yang memanggil Darren. Dia masih bisa mendengar jelas Karena Kana berhenti tepat setelah berpapasan.

"Eyy lupa sama gue lo hah?"

Lanjut orang yang menyapa Darren tadi, Kana menyaksikan perubahan sikap Darren. Dia lebih dingin dan cuek.

"Nggak lah."

Daripada pusing mending Kana makan aja deh. Cape mikir, nanti aja kalau ketemu lagi sama Darren. Dia harus merencanakan sesuatu untuk membalas Darren.

🖌🖌🖌

"Kana."
Kana menoleh mendapati Irsyad memanggil nya.

"Hah apa?"

"Lo udah sehat?"
Kana dibuat bingung dengan pertanyaan Irsyad.

"Gue nggak sakit kok, kenapa lo nanya gitu?"

"Kan kemarin lo pingsan."

Melirik samping, Kana mendekatkan dirinya pada Irsyad.
"Lo tau darimana?" Tanya Kana dengan suara pelan.

"Lah kan gue yang nemuin lo didepan lab biologi." Jawab cowok berkacamata tersebut.

"Ohhh, btw makasih loh ya."
Berarti Irsyad tahu saat itu Kana sedang bersama siapa?

Our BluesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang