sembilan

4 3 2
                                    

°𝓱𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓻𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰°


Suasana kantin sekolah Kana sangat ramai hari ini. Untung dia sudah dapat tempat duduk. Hanya saja harus bersama Miola lagi, entah mengapa satu manusia itu selalu bersamanya.

Kana meminum es teh nya dengan santai, dia tidak memesan makanan karena takut bel berbunyi.

"Kana."
Panggil Miola, seketika Kana mendongak menatap sang pemanggil.

"Apa" Dia menjawab dengan santai sambil menyeruput es nya.

"Lo kenal sama Barren?"
Kana tersedak mendengar pertanyaan Miola.

"Hahh, gimana?"

"Ck, lo kenal sama Barren?"
Berdecak sebal, akhirnya Miola mengulang pertanyaan nya.

"Enggak." Agar terlihat meyakinkan, Kana menggelengkan kepala dan memasang ekspresi senatural mungkin.

"Lo pikir gue bodoh? As..."

"Iya." Belum sempat Miola menyelesaikan ucapannya sudah dijawab dengan mantap oleh Kana. Emang bodoh kan si Miomio.

"Diem dulu njing, gue belom selesai." Tutur Miola merasa kesal.

"Ohh."

"Gue tau kemarin lo ninggalin gue karena ketemu sama dia, iya kan?"

Oh jadi Miola udah tau, kenapa masih tanya-tanya sama Kana. Kan kesannya dia berdosa banget.

"Yaterus ngapain mba nya nanya kalau udah tau."

"Gue cuma mastiin aja."

"Stop." Kana berpikir sejenak, ini harusnya dia yang tanya kenapa Miola kenal sama Barren. Yekan? Oke mulai pinter sekarang.

"Ehm, sekarang gue yang tanya kenapa lo kenal sama Barren?."

"Lo gak perlu tau. Yang pasti gue butuh lo buat bantuin gue." Miola mengatakan itu dengan senyum licik, Kana dibuat merinding sendiri. Apa lagi yang cewek ini rencana kan.

"Gue gak mau nolong." Tolak Kana segera, dia tidak akan berurusan dengan Miola lagi.

"Gue gak kasih lo pilihan buat nolak."

"Dihh suka suka gue lah."

"Gapapa sih kalau lo gak mau, tapi Raga belum tahu kan ya soal lo yang dulu. Em apa gue kasih tau sekarang. Atau gue bikin lo kaya dulu lagi aja ya? Bagus juga sih keknya."
Ancaman yang sangat membuat Kana tidak bisa menolak. Pengen banget dia mencakar Miola, tapi harus dia tahan dulu sekarang.

"Gausah sangkut pautin itu lagi. Lo mau apa dari gue?" Ucapnya malas.

"Ihh pinter banget sihhh langsung paham. Jadi gue mau lo bantuin gue bales dendam ke Barren."

"APA?"
Sangat terkejut, Kana berteriak hingga dilihat beberapa siswa yang ada dikantin.

"Pelan-pelan goblok."

Gabisa gabisa, ini maksudnya gimana. Kana bantuin Miola BALES DENDAM ke Barren? Kenapa dia?

"Kenapa bales dendam? Gue kan gak ada hubungannya sama ini."

"Lo cuma jadi sarana prasarana. Gue sendiri yang bales dia."

"Lah anjir, terus gue harus ngapain."

"Besok-besok aja gue kasih tau."

"Tapi serius gue pengen tau apa alesan lo bales dendam?"

"Gausah kepo."

"Yeh malesin lu."
Kana memilih pergi meninggalkan Miola, entah ini pilihan tepat atau tidak yang penting rahasia Kana tidak sampai ke telinga Raga.

Our BluesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang