Belva merupakan seorang anak dari pengusaha kaya raya yang dipaksa untuk berkerja agar bisa seperti kakaknya. Sang ayah yang ingin membantunya dilarang keras oleh sang ibu karena ia ingin anaknya sukses dengan hasilnya sendiri,tanpa bantuan orang tu...
ARTHUR,Belva,dan Melda sudah kembali ke lokasi syuting. Mereka melanjutkan syuting tadi. Belva menunggu Arthur selesai syuting sambil duduk menyender dikursi yang tak jauh dari kru-kru.
Belva hanya menatap adegan-adegan yang ditampilkan oleh Arthur dengan malas. Handponenya belum dikembalikan oleh bosnya itu. Ia bosan dan ngantuk,kalo saja handponenya tidak disita pasti sekarang ia sedang bergosip ria dengan Keyna.
Saat sedang melamun tiba-tiba ada seseorang yang datang sambil menawarkan minuman yang dipegangnya.
"Mau?" Tanya orang itu.
Belva melihat minum itu lalu mengambilnya.
"Makasih"
"Sama-sama" ucapnya lalu duduk dikursi sebelah Belva.
"Lo asisten baru Arthur?" Tanya orang itu dan dibalas anggukkan oleh Belva.
"Kenalin nama gue Leon" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
Belva yang diajak kenalan pun menyahutinya dengan membalas uluran tangan Leon.
"Belva"
Setelah berkenalan mereka lanjut berbincang bincang diselingi tawaan karena candaan garing yang diberikan Leon. Mereka tidak menyadari jika interaksi mereka dilihat oleh Arthur yang sudah selesai syuting.
EKHEM
Suara deheman itu mengalihkan perhatian Leon dan Belva. Kalian pasti tau kan siapa yang melakukan itu?
Belva dan Leon lantas mendongak untuk menatap siapa orang yg berdehem. Betapa terkejutnya ia melihat Arthur sudah berdiri disamping ia duduk dengan tatapan yang tajam. Lantas langsung Belva berdiri disamping Arthur.
"Pulang" kata Arthur singjat sambil berjalan meninggalkan Belva.
Belva yang di tinggal pun langsung berlari menyusul Arthur. Sebelum berlari Belva mengucapkan ucapan selamat tinggal kepada Leon,karena kalo ia meninggalkannya tanpa pamit Belva rasa kurang sopan.
***
BELVA dan Arthur sekarang sudah berada didalam mobil bersama Marko. Belva duduk disebelah kursi mengemudi dan Arthur duduk dikursi penumpang. Sesekali Belva mencuri-curi pandang kearah Marko. Ini baru pertama kali Belva melihat supir Arthur. Belva adalah tipikal orang yang kalo melihat orang tampan sedikit langsung oleng.
Adegan curi-curi pandang Belva ternyata diperhatikan oleh Arthur. Entah kenapa Arthur tidak suka melihatnya,lalu ia berdehem dan menyuruh Marko untuk berhenti.
"Stop"
Mobil yang dikendarai mereka pun berhenti,dan itu mengundang pertanyaan dibenak Belva. Ada apa? Kenapa dusuruh berhenti? Atau ada orang yang akan diturunkan ditengah jalan? Pikiran Belva berkecamuk.
"Belva kamu turun" kata Arthur membuat Belva melotot.
Tuh kan benar dugaan Belva.
"T-tapi pak, kenapa saya diturunkan ditengah jalan?" Tanya Belva sedikit takut.
"Siapa yang mau menurunkan kamu ditengah jalan?" Ujar Arthur bingung.
"Terus kenapa bapak nyuruh saya turun?"
"Saya nyuruh kamu turun,untuk pindah ke kursi belakang" jawab Arthur.
Belva bingung karena disuruh pundah ingin bertanya,tapi saat ingin berbicara ucapnya dipotong oleh Arthur.
"Gak usah banyak tanya,cepet pindah"
Mau tak mau Belva menuruti kemauan bos nya itu.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan yang sempat berhenti.
Suasana didalam mobil pun hening,Arthur yang sibuk dengan tablet,sedangkan Belva sibuk memandangi Marko dari kaca yang ada didepan mobil. Huh,sepertinya keputusan Arthur untuk memindahkan Belva ke kursi belakang adalah keputusan yang salah.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.