Sesuai janji 15 vote
***
DEMI apapun Belva ingin mencakar muka Arthur. Bagaimana tidak, sekarang dirinya sedang berada di perjalanan menuju rumahnya.
Belva menatap Arthur dengan tatapan sengit. Yang ditatap hanya acuh sambil memainkan iPadnya.
"Pak, kenapa gak langsung ke tempat kerja aja? Kalo kita telat gimana, puter balik lagi aja ya pak." Ucap Belva memohon.
"Kamu kenapa kaya takut gitu sih? Apa yang di takuti? Saya cuma mau kerumah kamu, terus tanya sama mama kamu, kalo saya ini tampan atau tidak." Demi apapun, apa segitu pentingnya untuk menanyakan tampan atau tidaknya?!
"Pak, gak usah tanya mama saya. Mama saya itu kan handsomephobic. Jadi mending Kita ke tempat kerja aja sekarang."
"Kita bakal puter balik, tapi kamu harus ngaku kalau saya ini tampan." Ujar Arthur dengan anggkuh. Ya Tuhan, apa begini kelakuan bosnya?
Belva memutar bola mata malas. Lalu menarik nafasnya panjang.
"IYABAPAKITUTAMPAN" Ucap Belva dengan cepat. Arthur mengerutkan dahinya karena tidak mengerti perkataan Belva.
"Kamu ngomong apa? Yang jelas." Belva mendengus lalu menarik nafasnya lagi.
"Pak Arthur tampan. Puas?!" Arthur tersenyum kemenangan.
"Mark, kita ke tempat syuting sekarang."
***
Setelah adegan yang gajelas tadi. Arthur dan Belva sudah sampai di lokasi syuting seperti kemarin.
"Eh pak, koper saya masih di bagasi mobil. Gak bakal ilang kan?" Ucap Belva sedikit panik. Gimana gak panik baju-baju dan barang yang penting ada disana semua woi.
"Kamu tenang aja, mobil saya gak bakal kemalingan. Mobil saya kan mahal." Belva memutar bola matanya malas. Demi Tuhan,kenapa Belva bisa punya bos kaya gini.
"Iyain, umur gak ada yang tau." Gumam Belva.
Setelah perbincangan itu Arthur pergi kearah sutradara yang berada di tenda bersama kru-kru lainnya. Entah apa yang mereka bicarakan Belva tidak peduli dirinya juga tidak mengerti masalah perfliman.
Dari pada capek berdiri, Belva berniat untuk duduk. Kepalanya bergerak kesana kemari untuk mencari kursi yang tidak diduduki. Tiba-tiba Arthur datang sambil menenteng dua kursi plastik.
"Ini buat kamu duduk, tapi beliin saya kopi dulu di cafe depan." Ujar Arthur.
"Loh pak, kenapa gak minta dibikinin OB aja?" Ucap Belva.
"Ya terserah saya, lagian kamu jadi asisten gak berguna banget. Udah sana beliin, nih kartunya." Ujar Arthur sambil menyodorkan kartu ATMnya.Belva mendengus lalu pergi dari hadapan Arthur.
Setelah sampai di cafe, Belva bingung mau pesan apa. Tadi dia lupa bertanya apa pesanan Arthur.
"Biasanya cowok kull itu minumnya kopi pahit." Gumam Belva.
"Mbak pesen kopi yang pahit, sama milkshake coklatnya satu." Ucap Belva.
"Tunggu sebentar ya kak."
Sambil menunggu pesanan, Belva memainkan ponselnya. Dilayar ponselnya terdapat notif dari Keyna yang bertanya soal apartemen.
Aduh, Belva lupa memberi tau kepada Keyna soal Apartemen.
Keyna
Maksud apartemen yamg dibilang bokap lo apa?Belva
Lo bilang apa tadi ke bokap gue?Keyna is calling
"Halo, cepet jelasin maksud lo apa."
"Gue jadi tinggal di masion bos gue."
"Terus kenapa pake boong segala, kalo gini gue yang repot." Cerca Keyna.
"Iya gue tau, bantuin gue lah. Kalo gue jujur mesti ga dibolehin tinggal disana."
"Yaudah gak usah tinggal disana. Gitu aja ribet amat lo."
"Ck lo gak ngerti. Kalo gue gak tinggal bareng bos gue. Bisa bisa gue dipecat. Lo ngertikan nyokap gue selalu banggain anak pertamanya. "
"Lo nya aja yang tolol."
"Dahlah, lo ikutin aja rencana gue. Dijamin beres. Gue tutup bay."
Tut.
Tepat saat Belva mematikan ponselnya. Seorang pelayan datang memberikan pesanannya.
"Ini kak pesanannya."
"Terimakasih, bayarnya pake kartu ya." Ucap Belva sambil memberikan kartu milik Arthur.
Setelah pembayaran Belva pun pergi ke tempat Arthur berada. Kedua tangannya menenteng dua gelas berisi kopi dan milkshake miliknya. Saat sudah sampai di depan Arthur, Belva pun memberikan kopi milik Arthur.
Ketika Belva hendak duduk. Dirinya di kagetkan dengan semburan kopi dari mulut Arhtur. Mulut Belva menganga tak percaya, bajunya basah tersembur kopi. Ya Tuhan, kenapa Arthur menyemburkan kopinya kearah dirinya yang berada disamping Arthur. Kenapa Arthur tidak menyemburkan kopinya kedepan, kenapa harus kesamping yang ada dirinya?! Apa bosnya ini sengaja?
"Pak, bapak kenapa myembur saya?" Ucap Belva kesal.
"Ini salah kamu, kenapa pesen kopi yang pahit nya kebangetan." Jawab Arthur sambil mengulap lidahnya yang masih terasa pahit.
"Ambilin saya air cepet." Titah Arthur. Mau tak mau Belva pun pergi mengambil air.
Tak lama kemudian datang seorang perempuaan yang berlari kecil.
"Arthurr!!" Teriak perempuan itu dengan riang.
"Aira?"
•••
Yeyyy!! Akhirnya part 17😍
Makasih buat 9k pembaca MA
Aku seneng banget kemaren ada yang komen
"Lanjut thor"
Akhirnyaaa...
makasi ya buat yang udah komen😙😙😙
15 VOTE OTW UP!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Aktor
RomanceBelva merupakan seorang anak dari pengusaha kaya raya yang dipaksa untuk berkerja agar bisa seperti kakaknya. Sang ayah yang ingin membantunya dilarang keras oleh sang ibu karena ia ingin anaknya sukses dengan hasilnya sendiri,tanpa bantuan orang tu...