omg...ga nyangka yg vote 19
yok bisa yok 20 😆
***
ARTHUR menatap Aira dengan pandangan bertanya. "Kamu kesini sama siapa?" Tanya Arthur.
"Aku kesini bareng Leon. Tadi dia nawarin aku buat liat kamu syuting. Kamu sih gak pernah ada niatan ngajak aku." Ucap Aira. Arthur hanya menghela nafas pelan, sedekat apa Arthur dengan Aira sampai harus mengajak ke lokasi syuting begitu? Walaupun mereka sudah tunangan tapi mereka tidak sedekat itu.
"Terus dimana Leon?"
"Ke toilet katanya." Jawab Aira.
Tak lama kemudian datanglah Belva yang bersama Leon. Mereka berjalan kearah Arthur dan Aira berada. Sesekali mereka berbicara saat berjalan. Tatapan Arthur tak pernah lepas dari mereka. Dilihat dari jauh, mereka seperti orang yang sudah saling mengenal. Tapi kapan Belva mengenal pria itu? Setaunya Leon tak seterkenal dirinya.
"Kalian saling kenal?" Tanya Arthur tanpa basa-basi.
"Iyaa Pak." Jawab Belva.
"Loh, gimana kenalnya? Penasaran banget, padahal Leon itu tipe orang yang gak suka sama orang baru." Sahut Aira.
"Jadi kemarin pas hari pertama saya kerja, Leon liat saya sendirian terus ngasih saya minum. Jadi sekalian kenalan." Jawab Belva dan dibalas anggukan oleh Aira. Tapi tidak dengan Arthur, ketika dia mendengar Belva yang memanggil Leon tanpa embel-embel 'pak' membuat Arthur panas seketika.
"Eh iya, ini pak air putihnya." Belva menyerahkan air kemasan kepada Arthur. Akan tetapi Arthur hanya menatap air itu dengan datar. Entah kenapa tiba-tiba suasana hati Arthur sangat buruk.
"Gak jadi, buang aja." Ucap Arthur lalu pergi meninggalkan mereka. Aira yang melihat itu lantas berlari mengejar Arthur.
Belva menatap kepergian Arthur dengan tatapan sebal, padahal dirinya sudah repot-repot mengambilkannya air malah tidak di terima sama sekali.
"Biar gue yang minum." Sahut Leon. Reflek Belva menatap Leon. Ahh sayang sekali, kenapa bukan Leon yang menjadi bosnya? Kenapa harus Arthur? Nasi udah jadi bubur.
***
"Arthur, tungguin aku!" Seru Aira sambil berjalan lebih cepat untuk menyamakan langkah kaki Arthur.
Arthur berhenti lalu menengok kebelakang untuk menunggu Aira.
"Kenapa ngikutin?" Tanya Arthur.
"Aku mau ikut kamu aja, emang gak boleh?" Ucap Aira sambil mengerjapkan matanya. Arthur menghelah nafas pelan. Kenapa sifat Aira persis seperti anak kecil? Walaupun Arthur akui dirinya tidak mencintai Aira, tapi siapa yang bisa menolak pesona seorang Aira Steele?
"Kamu udah makan?" Tanya Arthur basa-basi.
"Udah tadi di cafe sama Leon." Arhtur hanya menganggukan kepalanya sebagai balasan.
"Ayo aku temenin kamu rias." Ujar Aira sambil mengandeng tangan Arthur mesra. Sedangkan yang di gandeng hanya pasrah.
Mari kita tinggalkan pasangan Arthur Aira.
Belva dan Leon saat ini sedang duduk berdua. Mereka seperti teman lama yang lama tak bertemu. Belva yang mudah dekat dengan orang kini juga dengan mudah dekat dengan Leon.
"Habis selesai nemenin Arthur syuting ada acara lain gak?" Tanya Leon.
"Emm...kayaknya enggak ada, kenapa?"
"Temenin gue jalan-jalan bisa dong?" Belva terkekeh geli, kenapa Leon seperti anak remaja yang sedang ngajak gebetannya jalan?
"Boleh aja sih, tapi gak gratis." Ucap Belva dengan tersenyum misterius.
Leon hanya tertawa menanggapinya. "Tenang aja, duit gue gak bakalan abis cuma gara-gara neraktir lo."
"Oke, habis ini kita jalan."
"Siap."
•
••
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
My Aktor
Roman d'amourBelva merupakan seorang anak dari pengusaha kaya raya yang dipaksa untuk berkerja agar bisa seperti kakaknya. Sang ayah yang ingin membantunya dilarang keras oleh sang ibu karena ia ingin anaknya sukses dengan hasilnya sendiri,tanpa bantuan orang tu...