Belva merupakan seorang anak dari pengusaha kaya raya yang dipaksa untuk berkerja agar bisa seperti kakaknya. Sang ayah yang ingin membantunya dilarang keras oleh sang ibu karena ia ingin anaknya sukses dengan hasilnya sendiri,tanpa bantuan orang tu...
JERED dan Belva sudah berada di lokasi syuting tempat Arthur berada. Belva dapat melihat sosok Arthur yang sedang beradegan dengan lawan mainnya. Tampak mereka sedang berbincang dan tiba tiba lawan mainya menampar pipi Arthur,Belva yang melihat itu kaget. Belva tau ini cuma adegan syuting tapi ia tetap saja terkejut.
Tiba tiba sang produser mengatakan untuk beristirahat terlebih dahulu, tak lupa dia mengatakan pujian kepada para pemain.
"Kerja bagus semuanya" ujar sang produser sambil bertepuk tangan.
Arthur berjalan menuju tempat Belva dan Jered berdiri. Ia menatap tajam kearah Belva, sedangkan yang ditatap hanya menunduk takut.
"Kenapa baru dateng?" Tanya Arthur dengan tegas.
"Tad-"
"Kamu tau kan saya tidak suka dengan orang yang tidak disiplin" potong Arthur.
"Maaf pak,ta-"
"Waktu saya terbuang menunggu kamu yang tidak tepat waktu" potong Arthur lagi.
"Iya,saya bene-"
"Kamu mau saya pecat hah?!" Lagi lagi perkataan Belva dipotong oleh Arthur, bagaimana Belva bisa menjelaskan kalo ucapannya dipotong terus menerus.
Jered yang melihat perdebatan itu hanya diam tanpa minat membantu Belva.
Keadaan Belva dari tadi hanya menunduk takut tanpa menjawa perkataan Arthur lagi, ia capek jika harus dipotong terus ucapannya.
"Mulai besok kamu harus tinggal di masion saya" perkataan Arthur membuat Belva yang menunduk langsung mendongak dan melotot. Jered yang mendengar pun ikut terkejut.
"Pak, yang bener aja?!" Protes Belva tidak terima.
"Atau mau saya pecat? Saya itu orangnya tidak sabaran, kalo menunggu kamu yang terlambat terus bisa darah tinggi saya" ujar Arthur dengan emosi.
Jika Belva di pecat, pasti akan di olok-olok oleh mamanya. Tidak,tidak, tidak, itu tidak boleh terjadi, harga diri Belva itu tinggi. Mau tak mau iya akan mengiyakan perintah Arthur.
"B-baik pak" Kata Belva terbata-bata.
***
SETELAH perdebatan tadi mereka berdua duduk di kursi yang disediakan oleh kru-kru yang berkerja disana. Jika kalian bertanya dimana Jered? Dia sedang pergi kembali ke agensi untuk mengambil sesuatu yang tertinggal.
Tiba-tiba seorang perempuan datang dengan anggun bak seorang putri keraton. Dia adalah lawan main Arthur yang tadi menampar pipi Arthur.
"Ar, aku minta maaf ya buat tamparan tadi" kata perempuan itu dengan raut bersalah. Dia adalah seoran aktris yang sedang naik daun saat ini, namanya Samelda Archer. Atau yang kerap dipanggil Melda.
"Gak papa,lagian itu cuma akting" ujar Arthur tampak santai.
Mendapat jawaban santai dari mulut Arthur membuat Melda sedikit tidak senang. Tatapan Melda beralih ke arah Belva yang sedang mengipasi wajah Arthur, lalu kembali beralih kearah Arthur.
"Ar,walaupun akting aku namparnya beneran, aku masih gak enak sama kamu. Gimana kalo kita makan makan siang bareng, sebagai tanda maaf aku" Tawar Melda.
"Cih,bilang aja mau modus" gumam Belva yang masih didengar oleh Arthur.
"Oke,tapi aku akan datang bersama asistenku" Jawab Arthur sambil melirik kearah Belva dan dibalas pelototan oleh Belva. Belba tidak mau jika nantinya ia akan dijadikan obat nyamuk oleh mereka berdua.
"A-apa?"
"Kalo tidak boleh,aku tidak akan pergi" ucap Arthur kelewat santai.
"Boleh kok tentu boleh" kata Melda dengan gelagapan.
"Oke"
***
JAM makan siang pun sudah tiba. Arthur, Belva,dan Melda pun sudah berada disebuah restoran dekat temoat syuting mereka.
Arthur duduk bersebelahan dengan Belva dan Melda yang berada dihadapan Arthur.
Mereka duduk dengan tenang tanpa pembicaraan apapun. Belva sibuk dengan ponselnya dan Melda yang curi curi pandang kearah Arthur. Sedangkan Arthur menatap Belva yang sedang senyum senyum sendiri sambil melihat ponsel.
Entah apa yang dilihat oleh Belva sampai bisa tersenyum seperti itu, yang jelas membuat Arthur tidak suka dan tidak nyaman, apalagi senyuman Belva seperti joker menurutnya.
"Belva, bisa kamu taroh dulu handphonemu?" Tanya Arthur dengan penekanan.
"Iya pak, tapi nanti" Jawabnya dengan mata yang sedang fokus kearah ponsel.
Belva sedang berbalas pesan dengan Keyna, tadi ia sempat ingin tertawa karena jokes dari Keyna yang menurutnya garing abizz.
Dengan kesal Arthur merebut ponsel Belva secara paksa.
"Pak!!" Pekik Belva.
"Saya akan kembalikan nanti" Kata Arthur lslu memasukan ponsel Belva kedalam saku celananya. Belva yang mendengar itu mendengus tidak terima.
Melda yang melihat adegan itu hanya diam. Hancur sudah rencananya untuk menggoda Arthur agar Belva diabaikan, tapi kenapa malah dia yang di abaikan?
***
Kasian Melda🤭
Ayo beri semangat buat Melda buat rebut Arthur dari cewek mana punn-!!!😤💏
Kalian tim mana nih??
ArAi ?
ArBel?
ArMel?
Ayokk vote dan comment 🥳🥳🎊🎉
Samelda Archer
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.