✨24✨

101 98 60
                                    

💖HAPPY READING 💖
And
💖ENJOY FOR READING 💖

Arena balap

Putri dan kawan-kawan telah sampai di arena. Mereka segera bersiap siap.

Setelah bersiap, kini mereka yang lengkap dengan kostum balap segera berjalan ke arah tengah arena. Dan menaiki motor mereka masing-masing.

Didepan mereka ada seorang wanita dengan pakaian yang terbuka memberi aba-aba.

Tiga

Dua

Satu

Goo

Mereka mengegas motornya dan melesat di lintasan balap tersebut.

Saat ini, Putri tengah memimpin disusul Della lalu Livia.
Dua putaran telah mereka lalui saat ini posisi mereka saling susul menyusul. Posisi berganti Della berada di posisi pertama. Karena tak mau kalah Putri berusaha menyusulnya. Kini akhirnya sudah sampai di putaran terakhir, posisi garis finish berjarak 300 meter lagi . Hingga akhirnya Putri mencapai finis terlebih dahulu di susul Della yang berselisih 20 meter darinya dan Livia menjadi yang terakhir.

Prok prok prok

Suara tepukan itu berasal dari tribun penonton mengalihkan perhatian Putri dan kawan-kawan.

Disana ada Alam dan Adit yang sendari tadi menonton.

"Adit,"teriak Della buru buru menghampiri Adit.

"baby,"Adit merentangkan kedua tangannya dan happ.

Della memeluk Adit erat.

"Keren banget kamu beb," ucap Adit menunduk melihat wajah Della.

"Iya dong Della," ucap Della mendongak menyombongkan diri.

"Ehem berasa kek nyamuk gue,"cibir Livia.

"Makanya cari pacar sono, jangan jomblo mulu," kata Della.

Sementara Putri dari tadi diem dan bersekap dada melihat hal tersebut.

Satu botol air mineral yang disodorkan kepadanya membuatnya mengalihkan atensinya.

"Minum lo pasti hauskan!"kata Alam orang yang menyodorkan air mineral.

"Makasih,"ucap Putri menerima air mineral itu dan meneguknya hingga sisa setengah.

Alam hanya menjawab ucapan Putri dengan senyum manis yang hanya ia perlihatkan untuk Putri saja.

Melihat Alam tersenyum, membuat jantung Putri berdebar debar dan ada desiran aneh yang ia rasakan.

"Ciee cieeee ,"goda Adit ke Alam dan Putri.

Putri memalingkan wajahnya yang sudah merah.

"Apaan sih,"kata Putri sambil berlalu pergi meninggalkan tribun penonton.

Tanpa sadar ia menarik tangan Alam. Alam yang ditarik ngikutin aja tanpa protes.
.

.

.
Saat sudah berada di parkiran, Putri baru sadar kalau dia narik tangan Alam.

"Sorry sorry,"ucap Putri melepaskan tangannya Alam.

"Hmm,"

Keduanya mendadak canggung, sampai pada saat Alam maju lebih dekat dari Putri menyisakan jarak yang hanya 10 senti. Jantung kedua berdebar debar seakan mau lepas dari tempatnya. Lalu tangan Alam meraih kepala Putri menyingkirkan daun yang terselip di antara rambutnya.

"Ada daun dirambut lo,"kata Alam dengan senyum manis yang membuat semua orang terhipnotis olehnya.

"Eh hmm,"jawab Putri kikuk sambil mencoba mengontrol jantungnya.

"Setelah ini lo mau kemana?"tanya Alam.

"Gue mau ke cafe mau makan, habis itu pulang,"

"Gue anter,"

"Eh nggak usah,"

"Nggak usah nolak ,"

Dengan terpaksa Putri mengiyakan ucap Alam. Setelah itu mereka berdua naik motor nya masing-masing dan jalan berdampingan ke arah cafe sebenarnya bukan cafe lebih tepatnya kedai es krim.

"Kok malah kesini, katanya kecafe,"protes Alam.

"Iya gue mau makan es krim," jawab Putri mau masuk ke dalam kedai.

"Nggak ini udah malem nggak baik makan es krim malem malem gini apalagi cuacanya dingin ntar lo sakit,"

"Ya elah apaan sih,"

"Kita pulang sekarang,"

"Nggak udah sampek sini tanggung"

"Kita pulang,"

"Nggak mau gue mau makan es krim,"ucap Putri sambil menggembungkan pipinya membuatnya sangat imut jika dilihat.

Alam melihat tersebut menelan salivanya kasar. Tanpa ia sadari tangan sudah di tarik Putri masuk ke kedai tersebut.

"Mbak,"panggil Putri kepada seorang pelayan kedai itu.

"Iya mau pesan apa,"

"Pesan es krim rasa coklat yang jumbo ya,"

"Yang mini aja mbak,"sahut Alam.

"Enggak mbak yang Jumbo,"

"Jadi mas sama mbaknya mau pesan yang mana?"tanya mbak pelayan bingung.
"Yang mi..."

"Yang mini sama yang jumbo,"jawab Putri memotong ucapan Alam.

"Baik mohon tunggu sebentar ya,"kata pelayanan itu berlalu pergi.

Beberapa menit kemudian dua cup es krim berukuran mini dan jumbo telah datang. Dengan mata berbinar binar Putri meraih eskrim cup jumbo dan menyendoknya ke mulut. Baru juga lima menit es krim yang ada di cup itu ludes. Ia mengambil cup yang mini dan memakannya lagi.

Alam geleng geleng kepala melihat Putri yang begitu rakus memakan es krim. Tanganya terulur mengelap es krim yang menempel di bibir Putri.

Putri tercengang saat sebuah tangan menyentuh bibirnya. Desiran aneh dalam hatinya kembali.

"Bocah,"cibir Alam setelah mengelap bibir Putri.

Tanpa menghiraukan ucapan Alam, Putri melanjutkan memakan eskrim cup yang tinggal beberapa suap lagi.

Selesai memakan es krim Putri ingin membayar es krim tersebut.

"Semuanya berapa mbak?"tanyanya.

"Semuanya 60 ribu mbak,"jawab pelayan itu.

"Ini mbak kembaliannya ambil aja," kata Alam menyodorkan selembar uang seratus ribu.

"Eh mbak nggak usah diterima mbak ini aja pakek uang ini aja,"kata Putri sambil menyodorkan uang yang sama.

"Udah pake uang gua aja,"

Si mbak pelayan menerima uang dari Alam dan berlalu pergi.

"Makasih nih gue ganti,"

"Nggak usah, yuk balik dah malem ntar lo dicariin,"kata Alam menarik pergelangan tangan Putri dan keluar kedai.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

💖 Thanks for reading 💖

Jangan lupa vote komen dan share

Follow juga ig ku mayasari_1401

See you next chapter guys 🙋🙋🙋

Putri Alam ( On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang