✨18✨

130 119 15
                                    

💖 HAPPY READING 💖

"yah basah deh baju gue"guman Putri sambil mengusap usap bajunya yang basah.

"Tapi nggak papalah ntar juga kering"sambungnya.

Bruuk

Karena nggak lihat jalan dan nggak tau kalo di depannya ada orang Putri menabrak dada bidang Alam. Ia mendongak melihat wajah orang yang ditabrak.

"Maaf" ucap sambil berlalu pergi. Tapi nihil karena tangannya di cekal Alam, kemudian menariknya dengan agak kasar hingga menubruk dada bidangnya lagi.

"Apaan lagi?"tanya Putri.

"Pakek" perintah Alam sembari menyodorkan jaket nya.

"Hah" jawab Putri bingung.

"Baju lo basah kan yaudah pakek"

"Nggak, nggak usah"

"Ck" Alam memakaikan jaket itu ke Putri.

Kemudian menarik tangan Putri untuk mengikuti langkahnya ke atap sekolah.

"Lo mau bawa gue kemana sih"

"Diem!" kata Alam tanpa bantahan.

Ceklek

Suara gagang pintu yang menghubungkan ke atap berbunyi menandakan ada orang yang masuk. Langga dan Adit yang duduk sambil merokok langsung menoleh ke arah pintu.

"Pindah lo" perintah Alam ke Langga yang duduk di kursi yang ada di situ.

Dengan malas Langga pindah duduk di sebelah Adit yang tidak jauh darinya.

"Kalian ngerokok?"tanya Putri.

"Hehehe iya tapi lo jangan bilang bilang ya" jawab Adit cengengesan.

"Tapi peraturankan nggak boleh ngerokok di area sekolah kalo ketahuan kalian bisa dihukum lo" kata Putri mengingatkan.

"Yaelah dihukum doang mah udah makan sehari-hari"jawab Langga menyepelekan hukuman.

"Lagian ya peraturan dibuat untuk di langgar ya nggak Al"imbuh Adit.

"Hmm"jawab Alam

.

.

.

.

.

Putri berdiri dari duduknya setelah melihat arloji di tangannya. Tapi di tahan oleh Alam.

"Mau kemana?"tanya Alam.

"Ke kelas dan udah mau masuk"jawab Putri.

"Tetap disini"perintah Alam valid no debat.

"Tapi kan bentar lagi bel masuk"

"Yaelah neng di sini aja napa lagian juga nanti free class"ujar Adit.

"Tap.."

"Gue bilang tetap disini ya disini" ucap Alam dengan sorot mata tajamnya yang bisa membuat nyali orang menciut.

Mau tidak mau Putri nurut dengan ucapan Alam dan duduk kembali di sebelah Alam.
Kemudian merogoh sakunya dan mengabil benda persegi panjang pipih dan memainkannya. Suasana disana sangat canggung tidak ada yang mau memulai percakapan.

"Eh Putri minta nomer WAnya Livia dong?"ucap Langga.

Putri mendongak, "buat apa?"tanya Putri.

"Ya buat chattingan lah"

"Nggak"jawab Putri.

"Yaelah Put kalo nggak mau ngasih nomer Livia nomer lo juga nggak papa"kata Langga yang langsung dikasih tatapan tajam dari Alam.

"Eh nggak usah Put gue tadi cuma bercanda"kata Langga yang sadar akan tatapan Alam.

"Balik"ajak Alam sambil memegang tangan Putri. Membuat sang empunya langsung bangkit dari duduknya dan menatap Alam bingung.

"Hah"

"Ayo balik dah bel pulang tu" ucapnya memberi penjelasan sebelum menarik tangan itu ke kelas untuk mengambil tasnya.

Putri berjalan terseok-seok mengimbangi langkah Alam.

Sampai di kelas suasana sudah sepi hanya tersisa Livia yang menunggunya dan beberapa anak anak kelas yang lain.

"Putri dari mana lo ,lo nggak papakan tumben tadi lo nggak masuk kelas pas pelajaran terakhir, trus juga Alam and the Genk juga nggak masuk"baru saja masuk kelas Livia sudah memberikan pertanyaan bertubi-tubi.

"Woe jawab napa diem aja sih atau tadi lo kesambet jin bisu lagi kok lo diem aja" sambungnya lagi.

"Gimana gue mau njawab orang lo nyrocos terus" kata Putri mencangklong tasnya.

"Hehe"

"Ok gue jawab gue dari atap, gue baik baik aja,gue bolos bareng Alam sama temennya" jawab Putri.

"What lo bolos kok nggak ngajak ngajak sih, tumben lo bolos tapi nggak papa sih kan tadi free class"

"Ya udah balik yuk"ajak Putri yang diangguki Livia. Dan mereka berdua keluar dari kelas untuk pulang.
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

💖 Thanks for reading 💖

Jangan lupa vote komen ya

Follow juga Instagram ku mayasari_1401

Tunggu next up nya

Putri Alam ( On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang