Dari Jauh

1.8K 395 27
                                    


Kau mengusap matamu yang memerah karena mengantuk namun tetap saja meneguk Bir yang berdatangan tanpa henti. Kegilaan minuman ini diawali dari Aki yang penasaran dengan apa yang diketahui Makima tentang Denji..

"Makima, Kau tahu? aku berhasil mendapat kan flash satu chamaca- apalah itu!" Suara Denji yang berupaya mengalihkan topik dari pembicaraan tawaran 'ciuman' nya dengan Himeno

"Iya, Aku tau. Kau luar biasa, Denji." Ucap Makima tersenyum

"Biasanya Iblis dengan potongan Gun Devil tidak akan muncul sesering ini, namun sepertinya semenjak kemunculan Denji, mereka membuat pergerakan mencurigakan." Tutur Aki pada Makima

"Kau pasti tahu sesuatu kan Makima?" Makima meneguk birnya hingga habis

"Akan ku beritahu saat aku cukup mabuk." Ucapnya, Kau menaikkan sebelah alismu mendengar ucapan Makima

"Ah permisi, tolong 2 Bir lagi!" Aki memesan kembali Bir dengan semangat, disusul dengan Himeno dan rekan yang lain

"Saya juga!" Kau ikut memesan bir, merasa tertarik mengikuti permainan Makima

Dan begitulah, kegilaan Bir ini membuat Himeno dan Aki tepar terlalu banyak minum. Sedangkan Makima tetap memesan Bir, dan meminumnya seolah itu hanya Air putih biasa.

Kau hanya meneguk birmu dengan perlahan, tak mau terlalu mabuk. Ah tapi Kau kan tidak bisa mabuk, untuk tetap membaur saja. Kau menghela nafas sedikit bosan, Makima yang mendengarnya mendekatkan duduk nya denganmu

"Halo (y/n)-san, Apa kabar?" Tanya nya basa-basi

"Biasa saja, kalau kau?" Pasti lah baik, jangan sampai apa yang kau curi dariku tak membuatmu puas brengsek. Kau berkedip, menghilangkan fikiran yang baru saja terlintar di benak mu

"Sedikit pegal." Jawabnya singkat, menenggak bir lagi dan lagi. Kau yakin 100% orang awam yang lihat ini pasti mengira Makima ini sedang kerasukan sesuatu

Tiba-tiba perhatianmu teralih pada Denji yang sedang dicium oleh Himeno. Beberapa menatap kaget, Termasuk Makima. Kau pun, menatapnya Kaget

Namun, belum sampai situ hal yang membuatmu kaget bercampur jijik,
Himeno memuntahkan muntahannya di mulut Denji saat berciuman

Kau memegangi mulut mu, ikutan mual melihatnya,"Uh- apakah ada sesuatu untuk membersihkan nya?" Makima bertanya pada pelayan

Keributan dan kepanikan, ada gelak tawa maupun kalimat belasungkawa pada Denji. Semakin dipirkan semakin membuatmu mual.

Akhirnya Denji dibantu Arai, masuk kedalam bilik toilet untuk membersihkan muntangan Himeno.

"Itu tadi agak gila ya?" Kau menoleh kearah Makima yang tetap meneguk birnya, Kau menatapnya aneh. Ia menaikkan sebelah alisnya,"Kenapa?"

"Kau masih nafsu ya meminum itu," Ucapmu geli bercampur jijik membayangkan muntahan Himeno

Makima tertawa kecil mendengar nya.

Siapapun yang tak tahu apa yang terjadi diantara kalian pasti mengira kalau apa yang dihadapan mereka adalah persahabatan erat yang hangat.

.
.
.
.
.

"Aku akan mengantar Kalian pulang, tolong kalian jaga Himeno ya," Makima berpamitan pada yang lain sebelum pulang

"Oh, aku bisa mengantar mereka. Aku belum mabuk Makima-san." Kau menawarkan diri membawa pulang Aki dan Power sendirian

they tell me i am a god Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang