Buy 1 Get 3

1.9K 368 15
                                    

She is listening

Jarimu bergerak mengusap noda darah di pipimu. Cukup berantakan, Kau memastikan disekitar tak ada serangga maupun makhluk hidup lainnya, Keberadaan Iblis bayangan itu sudah cukup untuk mengalihkan perhatian Dia darimu yang menggunakan kekuatan milikmu.

"Sekarang apa?"

Kau hanya menggaruk kepala yang tak gatal, entah apa yang harus kau lakukan sekarang, menunggu jemputan?

Sedikit menyesal Kau membiarkan kedua rekan mu mati, harusnya Kau membiarkan satu orang saja tersisa. Sekarang Kau yang kesusahan kan.

"Ya sudah lah."

.
.
.

Tak lama, sesuai dugaan pertama mu, seseorang menjemput di titik turun mu ke lokasi. Sebuah mobil yang berbeda, Kau tak merasakan kehadiran Makima ataupun Denji. Kakimu melesat masuk kedalam mobil.

Tak banyak berbicara yang tak penting, Sepanjang perjalanan hanya kesunyian dan bunyi suara AC yang seakan sangat mengganggu.

30 Menit kemudian, Kau sampai didepan Rumah Sakit?

"Denji ada didalam, ruangan 201." Dan dengan begitu kau melangkah turun, masuk ke dalam rumah sakit. Hari yang berbeda, hal yang sama, Denji sekarat.

Kau bertanya pada resepsionis untuk jawaban lebih rinci. Benar saja, pasien bernama Denji baru saja dilarikan ke rumah sakit ini. Tak habis pikir dirimu, mungkin Denji masih belum terbiasa dengan perubahannya, ya siapa yang terbiasa, Dia harus menguras banyak darah untuk perubahan seperti itu.

Ding

Suara lift terbuka, di lorong koridor menuju kamar denji, lebih tepatnya didepan kamarnya, terlihat 2 orang wanita berdiri. Yang satu diborgol, dan yang satu menggunakan Eye patch.

Aneh, Kau memutuskan untuk tidak acuh pada mereka. Langkah mu terhenti didepan pintu kamar 201, terdengar samar pembicaraan didalam, suara nya bukanlah milik Makima. Berat baruton, laki-laki?

Tanganmu bergerak membuka, Denji dikasur dengan tangan yang memegang apel, dan seorang Laki-laki asing disebelahnya.

"Oh?" "(Y/N)!!!!"

Denji berseru kesenangan melihatmu, namun pandanganmu masih tertuju pada laki-laki disebelahmya."Perkenalkan (Y/N), ini Aki siapa tadi nama panjangmu? Oh lalu perkenalkan, ini (y/n) temanku."

Denji memperkenalkan kalian satu sama lain, Kau hanya diam saja. Tak peduli atau tak tahu harus menanggapi Denji seperti apa.

"Saya Aki Hayakawa, senang bertemu dengan Anda, (y/n)" Bahasa formal, itulah yang dibenakmu ketika mendengarnya, Aki ini tipe orang yang formal atau bagaimana? Kau memutuskan untuk mengikuti alur nya saja.

"(y/n) anak baru." Ucapmu singkat, setelah itu hanya ada jeda kesunyian, dengan suara kecapan Denji.

"Baiklah saya pamit kalau begitu." Aki memecahkan keheningan, berdiri lalu membungkuk ke kalian berdua, kau menganggukkan kepalamu.

Sebelum Aki benar-benar keluar ruangan, Ia berbalik untuk terakhir kalinya,"Setidaknya belajarlah berbicara lebih sopan."

Entah itu untuk Denji Ataupun Dirimu, yah tak terlalu peduli.

they tell me i am a god Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang