Cup, cup

1.6K 344 53
                                    

Sebenernya kalian merasa tidak kalau cerita ini boring, slow pacing? niatku 1 chapter ku buat agak banyakan biar langsung gitu ya. Bakal agak lama but demi kalian saya rela menulis 10k word(boong) karena aku merasa kadang fast pacing, kadang slow pacing, jadi aku pengen kalian enjoy yang enjoy gt loh :") Pertama kali nulis jadi grogi gan

Jawab jujur ya cerita ini gimana menurut kalian, karena ak ini seperti tidak tahu mau dibawaa kemanaaa cerita iniiii (tapi ga bakal tamat di tengah-tengah cerita ya)

Anw, aku takut banget kalau (y/n) disini kayak (y/n) yang menye menye :(, semoga tidak ya :")
makanya dari kemaren ku rubah jadi (nama) awowkkwkwkw. Biasanya Author Notes ku taruh paling bawah tapi takutnya tidak klian baca jadi ku taruh sini

Perjalanan masih panjang, kencangkan sabuk pengamannya. Yang mau ke kamar kecil, dipersilahkan. Siapkan posisi paling nyaman, enjoy!

.
.
.
.

"Ah, badanku pegal sekali tiduran seperti ini." Ucap ku kesal sambil memijat pundakku. Saat ini aku masih dalam masa pemulihan. Mungkin besok aku akan bergabung dengan Aki di divisi baru atau apapun itu aku lupa

Meskipun Kondisi tubuhku sudah membaik namun Aki masih bersikeras agar aku tetap beristirahat dulu. Yah, kuterima saja lah, hitung-hitung liburan

"Telingaku gatal, akan ada tamu kah?" Aku menggaruk telingaku, yah, sepertinya mungkin malam ini ada tamu yang akan datang

Beberapa menit kemudian, Aku baru saja akan menutup mataku dan pergi tidur, jika saja pintu kamarku tidak terbuka secara tiba-giba. Kepalaku menoleh untuk melihat siapa yang datang di tengah malam seperti ini. Ah sedikit bau darah juga darinya.

Di pintu, terlihat sesosok Seorang pria kekar yang tidak ku kenali dengan wajah yang terdapat bekas luka.

'Siapa?'

Pria asing itu berjalan, mengunci pintu kamar lalu duduk di kursi disebelah kasurku. Ia hanya menatapku lurus, dan kami berdua saling bertatapan selama semenit lama nya.

"Namaku Khisibe." Tidak kenal. Pikirku ketika mendengar namanya

"Ah iya, Aku-" "Kau (nama). Gadis aneh yang baru saja bergabung beberapa waktu yang lalu." Ia memotong perkataanku. Wah wah.

Tidak punya sopan santun. Sudah mrnyela perkataan ku lalu melabeli ku 'Gadis Aneh' kurang ajar sekali

Aku mengangguk membenarkan pernyataan Khisibe

"Kalau boleh tau, ada perlu apa?" Tanyaku penasaran

"Sebenarnya ini bukan pekerjaanku. Namun karena Makima hari ini, esok
dan seterusnya akan lebih sibuk. Maka aku menggantikannya." Jawab Khisibe seraya meraih sebotol alkohol dari dalam saku nya

"Memangnya ada apa?" Bisa tidak langsung pada intinya? pikirku kesal mendengar jawaban Khisibe yang terkesan bertele-tele

"Kau besok akan bergabung dengan rekan mu, Hayakawa, di divisi yang sudah ditentukan. Ada beberapa hal yang perlu Kau ketahui tentang divisi ini." Jelasnya panjang lebar, ah, masih tercium bau alkohol dari nafas mulutnya itu

"Apakah sangat penting? lebih penting dari jam istirahat pasien?" Tanyaku sebal, informasi apapun itu kan bisa ia sampaikan esok. Seperti esok mau kiamat saja, ia terburu-buru begitu

Kishibe tidak menggubris perkataan ku. Ia menaruh satu dokumen, ia tadi membawa dokumen? Dokumen yang tidak terlalu tebal itu Ia taruh diatas nakas

"Kau bisa baca besok, atau tidak, aku tidak peduli. Yang terpenting, mulai saat ini partner kerjamu adalah sekumpulan makhluk sinting. Persiapkan dirimu." Kishibe kembali meneguk alkohol miliknya. Aku tidak terlalu tertarik untuk membaca berkas itu sekarang, jadi mungkin besok saja

they tell me i am a god Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang