Iblis diciptakan tak mempunyai setitik pun perasaan, kasih, dan tak mengenal apa itu 'Cinta'
Mereka hidup berjutaan tahun, semenjak Dunia- Tidak, Semesta ini diciptakan. Jauh sebelum Bumi benar-benar terbentuk. Neraka, tempat rumah mereka. Iblis, diciptakan memusuhi manusia, begitupun sebaliknya.
Ketika seorang manusia mengikat kontrak dan memberikan seperempat, setengah, bahkan seluruh miliknya. Jangan pernah berharap bisa lepas dari jeratan kesengsaraan
Welas asih tak ada diantara Mereka.
Namun, Dititik paling hitam di Neraka ini. Aku diciptakan berbeda. Kelahiran ku, bersama beberapa Iblis Primal lainnya untuk memulai siklus kehidupan. Baik di Neraka maupun di Bumi. Aku ditugaskan untuk menjaga Mereka semua. Pada awalnya, kukira tugasku cukup berpihak pada Iblis dan Mereka seorang.Bukannya aku memihak pada Manusia, ataupun mempunyai belas kasih dan rasa sayang ataupun cinta. Tidak. Ini lebih kearah aku berada di titik abu-abu.
Setelah ratusan Tahun aku diciptakan, pertumpahan darah serta jeritan kekalahan maupun kemenangan. Aku, salah satu dari Iblis Primal terakhir, mengetahui alasanku diciptakan
.
.
..
.
..
.
."Pagi yang cukup melelahkan." Ucapku sembari mengusap noda darah di Katana ku dengan sapu tangan
Tugasku cukup simple, menebas sana sini lalu pulang. Meskipun aku ditempatkan di tempat yang berbeda dari Aki maupun Denji. tak masalah.
"Kerjamu cepat, efesien, Kau bisa jadi Pemburu yang handal." Aku berbalik cepat kearah Kishibe
"Kalau tidak mau cepat mati, kau harus seperti ini kan?"
Kishibe tersenyum setuju mendengar balasanku. Sebenarnya aku ditugaskan disini dan diawasi oleh Kishibe. Cukup aneh, tugasnya mengawasi aku atau Aku yang asli?
"Katakan saja keperluanmu mengawasi ku Kishibe, Kau tidak akan membuang waktumu mengawasi kinerja salah satu Junior amatir seperti ku kan?"
Kishibe tak menjawab apapun, Ia hanya duduk di salah satu bangku taman ini dan merogoh sakunya. Bir lagi..
Ia menepuk bangku disebelah nya, mengisyaratkan aku untuk duduk.
"Kau berani menanyakan hal itu karena tidak ada Telinga Makima kan disekitar sini?" Tanya Kishibe terang-terangan dengan santai
"Ada, cuma aku membuat mereka hanya mendengar apa yang mau Aku katakan pada mereka."
Kishibe mengangguk,"Pintar."
"Jadi? Kau mau apa?" Tanyaku sembari memperhatikan taman yang sepi pengunjung dihadapan ku
"Kami mempunyai perkiraan Kau ini Iblis, dan Iblis apa itu. Bisa saja kami membunuh mu atau mengatakan informasi ini pada Makima. Namun, keberadaan mu yang pasif dan tidak berbahaya dan cenderung ingin melawan Makima. Membuat Kami mendiskusikan kembali keputusan Kami." Kishibe kembali meneguk alkohol nya
Aku menoleh kearahnya perlahan, dengan sebuah senyum kecil,"Aku tertarik mendengar perkiraan Iblis itu, kalau benar Aku akan melakukan apapun yang Kau mau." Tantangku, karena rasa penasaran soal tebakan 'Mereka'
"Menurut beberapa laporan dan informasi, Ada 2, Antara Kau Death Devil ataupun War Devil." Aku terdiam mendengar jawabannya
Tak lama, suara tawaku menggema keras. Kishibe hanya diam tanpa respon seperti batu. Aku tertawa keras, cukup keras, mungkin 5 hingga 7 menit aku larut dalam tawaku ini
"Astaga." Aku mengusap air mataku, masih sedikit terkikik
"Memangnya menurutmu, Kekuatan ku seperti Mereka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
they tell me i am a god
FanfictionChainsaw-man Reader insert. Tak ada yang tahu Siapa Dia, darimana asalnya, apa kekuatannya, yang pasti sorot mata haus akan darah dan kehancuran terlihat jelas, dari mata gadis aneh itu. "Tenggelam lah kedalam neraka, bersama ku, serahkan seluruh ya...