Haii!!
Apa kabar yang nungguin ni cerita?
Awas! Chapter panjang :v
Puk!
Seseorang menepuk bahunya. Sasuke menoleh dan mendapat sebuah pelukan secara tiba-tiba dari orang dihadapannya.
"Akhirnya aku menemukan mu..."
Sasuke terdiam bingung, ia tidak tau siapa orang yang memeluknya tiba-tiba.
"Papa mencari mu sedari tadi, dan syukurlah kita bertemu. Apa kau baik-baik saja Zuzu?"
Tanya orang itu, terlihat jelas wajahnya sangat khawatir."......"
Sasuke masih diam tidak berani menjawab, ia bisa merasakan kerinduan dalam pelukan ini. Entah kenapa Sasuke ingin membalasnya, ia merasa nyaman dan terlindungi.
"Zuzu apa kau baik-baik saja? Apa wartawan tadi mengejarmu? Aku melihat para wartawan berlarian tadi. Syukurlah kau bisa melarikan diri dari mereka semua."
Pelukan terlepas. Orang yang memeluk Sasuke tiba-tiba jadi terdiam mengamati wajah Sasuke dengan seksama. Seketika wajahnya kaku.
"Tunggu, k-kau bukan Zuzu ya?"
Orang itu tampak terkejut, Sasuke mengangguk."Ah maaf aku salah orang ternyata."
Orang itu melihat penampilan Sasuke yang terbilang acak-acakan, bahkan alas kaki yang ia gunakan sudah menghilang entah ke mana.
"Nak, apa kau sendirian di sini?"
"Umm."
"Apa kau tersesat?"
"Suke tadi sedang bermain lalu ada banyak orang mengejar Suke."
Tampak orang itu terkejut.
"Jadi para wartawan tadi mengejarmu. Maaf sepertinya mereka salah mengira kau adalah Zuzu sama seperti aku yang salah mengira mu adalah anakku tadi."
"Zuzu itu nama anak paman?"
"Iya nama aslinya Izuna, kau tidak mengenalnya?"
Sasuke menggeleng.
"Begitu ya... Apa kau akan di sini terus? Tidak akan pulang? Ini sudah malam."
"Suke tidak tau pulang di mana."
"Tidak baik remaja sepertimu dipinggir jalan larut malam begini. Apa kau mau ikut ke rumah paman? Besok kau bisa mencari rumahmu dan paman akan membantu."
"Apa boleh?"
"Tentu. Ayo mobil paman di sana."
Sasuke berdiri, namun tiba-tiba ia meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MERMAN BLUE [NARUSASU]
FantasyPair : Naruto x Sasuke ✓ Ini cerita ku yang ke-empat, semoga suka :) Naruto seorang anak dari keluarga terpandang. Apapun yang dimintanya akan terpenuhi tapi itu tak membuatnya bahagia karena hal itu yang membuatnya kehilangan momen kebersamaan kelu...