16

1.1K 133 19
                                    


Halo gaiss!

Apa kabar?

Hehe








"Suke!"

'Suke, di mana kau?'

Naruto masih tidak berhenti menyerah untuk berkeliling di sekitar danau.

Saat ia kembali berlari, ada sesuatu yang jatuh dari sakunya. Izuna yang melihatnya di belakang segera memungutnya.

"Punya direktur jatuh, Nar-" panggilnya terputus ketika mengamati benda itu.

"Ini mirip sekali dengan milikku, bagaimana bisa?"

Diputarnya benda itu hingga ia menemukan sebuah tulisan.

'Sasuke?'

"Kenapa bentuk kalung dan tulisan ini mirip sekali dengan kalungku?"

"Zuzu harus menyimpan kalung ini dengan baik."

"Apa kalung ini penting, Ayah?"

"Ya, kalung ini hanya ada 3 Zuzu. Ibu membuatnya untuk Ayah, Zuzu dan Taka."

"Wah ini bagus Ayah!"

"Jadi jaga baik-baik ya sayang."

"Baik Ayah! Zuzu akan berterima kasih pada Ibu sekarang."

Seketika bayangan masa kecilnya melintas. Membuat Izuna berjongkok memegang kepalanya.

"Itu tidak mungkin kan?" Lirihnya.

Tak sengaja ketika menunduk matanya melihat sebuah tulisan di tanah, ada beberapa mutiara putih juga.

"Zuzu! Apa yang kau lakukan di sana?" Tanya Naruto mendekat

Dengan cepat Izuna berdiri menghapus tulisan itu dengan sepatunya. Ia juga menyembunyikan benda yang ditemukannya ke dalam saku.

"T-tidak direktur. Aku rasa kita harus berpencar untuk mencarinya."

Naruto mengangguk. "Aku akan ke sana."

"Ya, aku akan mencarinya di sana, direktur."

Mereka berpisah beda arah.

'Aku harus segera menemukannya lebih dulu dari Naruto.' batinnya sembari berlari.

Tak terasa mereka telah mencari selama beberapa menit. Izuna memutuskan untuk duduk sebentar di bangku yang tak jauh dari parkiran.

"Hah... Ke mana orang ini pergi?"

'Tolong hiks...'

Deg!

Izuna merasakan jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Ada rasa takut yang dapat ia rasakan.

"Perasaan apa itu?" Bingungnya.

Ia berjalan di sekitar parkiran dan mendengar samar  suara isakan. Langsung saja ia hampiri dari mana suara itu. Ternyata berasal dari truk box putih yang cukup besar.

"Ah digembok."

Ia mencari batu di sekitar untuk digunakan membuka gembok. Dan ya akhirnya setelah beberapa kali pukulan gemboknya terbuka.

Tidak ada suara tangisan seperti ia yang dengar tadi. Apa iya yang ia dengar tadi hanyalah imajinasinya?

Tapi ada kotak besar yang mengalihkan fokusnya. Ia menarik kain hitam yang menutupi.

Bruk!

Tubuhnya jatuh terduduk ke belakang.

"Astaga!"

MERMAN BLUE [NARUSASU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang