14

1.4K 170 34
                                    


Hai!

Apa kabar all? Baik kan?

Akhirnya ni cerita bisa update juga ye kan, hehe.

Happy reading!

'Perasaan apa ini?'

Itachi menatap terkejut batu kristal yang ia taruh di atas kerang dekat tempatnya duduk saat ini. Warnanya sedikit berubah dari biru langit menjadi hijau lumut di sisi kiri nya.

Warna biru langit adalah warna asli bola kristal itu dan sekarang tiba-tiba berubah warna hanya di satu dari ketiga sisi yang terdapat bekas pecahan. Ia tentu tau di mana ketiga pecahan kecil kristal itu. Salah satunya ada pada putra manisnya, Sasuke.

"Sasuke..."





"Naru jangan pergi hiks..."

"Iya Naru janji tidak akan pergi"

.........

"Kenapa Naru pergi?"

"Hiks... Naru jahat! Hiks...."

JAHAT!

"HAH!! Hah... Hah... Tidak..." Naruto mengatur nafasnya setelah terbangun tiba-tiba.

Ia melihat jam masih menunjukkan dua pagi.

"Kenapa... Siapa orang itu..."

Bukan hanya sekali, mimpi aneh itu kembali hadir seperti sebelumnya. Padahal semenjak Suke hadir dan menemaninya tidur, ia tidak pernah bermimpi aneh itu lagi. Lalu kenapa sekarang harus datang lagi? Apa karena tidak ada dia di sini?

"Suke, aku merindukan mu..."

Ia meremas rambutnya. Untuk pertama kali nya setelah hampir 20 tahun, ia kembali mengeluarkan air mata. Ia mengerang seperti orang kesakitan.

Rasanya mimpi kali ini lebih menyakitkan dari pada sebelumnya, ia merasa seperti kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya.

Pintu terbuka dengan keras menampilkan wajah khawatir Iruka. Ia kebetulan ingin mengantar air minum untuk Tuan Muda nya jika tiba-tiba terbangun. Namun, baru akan mengetuk pintu di depannya, ia sudah mendengar teriakan kencang dari kamar Tuan nya yang tidak terkunci ini.

Ia menghampiri Naruto setelah menaruh gelas berisi air di meja nakas.

"Tuan Muda, tenanglah."

Ia menenangkan Naruto yang menangis kesakitan dengan memeluknya. Tak lupa ia menepuk punggung Tuan nya ini agar kembali tenang. Dan ya Naruto perlahan kembali tenang. Sungguh Iruka sangat terkejut melihat Tuan Muda nya dalam kondisi kacau seperti ini. Padahal sudah terhitung hampir 20 tahun Tuan nya ini tidak pernah menangis lagi dalam keadaan apapun.

"Ambilkan obatku."

Iruka menegang.

"Anda masih mengonsumsi obat itu? Tuan Muda itu-"

"Cepat ambilkan!" Naruto memotongnya dengan nada perintah yang tegas.

"Tidak! Kau tidak boleh mengonsumsi obat itu lagi! Apa kau tau apa saja efek yang akan kau rasakan nanti?!"

Iruka marah. Ia tidak peduli jika setelah ini akan dimarahi atau bahkan dipecat, yang terpenting sekarang ia dapat menyadarkan Naruto.

Ia jelas tau obat apa itu. Naruto selalu minumnya ketika ia merasa cemas, stres, banyak pikiran, tidak bisa tidur, bahkan ketika mimpi buruk seperti yang akan dilakukannya barusan.

Naruto terdiam tidak melawan.

"Jangan bergantung pada obat seperti itu Naruto! Jika kau memiliki masalah atau sesuatu, keluarkan saja! Luapkan! Ceritakan! Jangan hanya mengandalkan obat berbahaya itu! Apa kau memikirkan Suke ketika tau nanti?! Dia pasti sedih melihatmu seperti ini." Ujar Iruka khawatir.

MERMAN BLUE [NARUSASU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang