Episode 1. Under Pressure

244 58 257
                                    

Suara sopir bus wisata melalui pengeras suara mengajak para penumpangnya berinteraksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara sopir bus wisata melalui pengeras suara mengajak para penumpangnya berinteraksi. "Hei, LA! Ini hari yang sangat panas. Kau tahu artinya. Cuaca gempa bumi! Mulholland Drive. Diberi nama seperti William Mulholland, pria yang mengalirkan air ke padang pasir. Suhu di pusat kota adalah 98 derajat, dan 113 di lembah."

Sebuah bus pariwisata yang mengangkut belasan pelancong melintasi pegunungan Santa Monica, di mana simbol bisnis Hollywood berada. Kecepatan bus relatif normal selayaknya sebuah bus yang membawa penumpangnya menikmati pemandangan sepanjang jalan.

Yang dilakukan penumpangnya juga beragam. Ada yang berfoto, bernyanyi, bahkan menikmati camilan mereka. Sopir bus juga menikmati lagu yang diputar dari radio, bernyanyi pelan mengikuti alunannya.

Seorang penyiar radio yang suaranya mengudara pun memperingatkan betapa gentingnya musim panas kali ini. "Dan di Inland Empire, suhunya sangat panas. Kurang lebih. Usahakan tetap dingin dan jangan keluar. Kecuali kau salah satu orang yang mengalami mati listrik. Jika benar begitu, apa kau mempertimbangkan pindah?"

Sementara itu, sebuah restoran cepat saji sedang dibanjiri pengunjung. Kesibukan tampak membludak di dalam sana.

"Fiesta Combo tiga lagi!" teriak pegawai kasir yang menerima pesanan. Menyebutkan salah satu jenis paket makanan yang mereka jual hari ini.

Tiba-tiba, sebuah mobil sedan kabriolet dengan kecepatan ngebut mendahului bus pariwisata tersebut.

Kabriolet adalah jenis mobil yang atapnya terbuka.

Membuat semua penumpangnya terkejut juga khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membuat semua penumpangnya terkejut juga khawatir.

"Mengebut, Pecundang!" teriak salah satu penumpang bus dengan nada marah.

Sopir bus juga terpaksa menginjak pedal rem mendadak. Badan semua orang sampai terdorong ke depan. Untung tidak ada yang mengalami benturan keras.

"Yang benar saja!" umpat si sopir. Cuaca panas begini terang saja menyulut emosinya melihat kelakuan si pengebut itu.

Para penumpang juga dibuat lebih khawatir dua kali lipat ketika harus mengalami sesuatu yang lebih menegangkan, karena sopir bus yang mereka tumpangi tidak mau kalah cepat dengan pengebut tadi.

118: The Help Is ComingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang